TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Kasus polisi tembak polisi kerap terjadi di Indonesia.
Kasus terbaru perwira polisi di Sumatera Barat menembak temannya sendiri.
Kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan ini melibatkan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari tewas ditembak Kabag Ops, AKP Dadang Iskandar pada Jumat (22/11/2024) dini hari.
Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, menyerahkan diri ke Polda Sumatra Barat (Sumbar) setelah menembak.
Kasus ini diduga dilatarbelakangi perselisihan soal tambang ilegal.
Baca berita terkait : Polisi Tembak Sesama Polisi di Solok, Ketua Komisi III DPR Duga Ada Unsur Pembunuhan Berencana
Selain kasus itu, berikut sederet kasus polisi tembak polisi yang pernah terjadi di Indonesia :
- Kasus Brigadir J (2022)
Pada 8 Juli 2022, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) ditembak oleh Bharada E, yang saat itu bertugas sebagai ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Insiden ini terjadi di rumah dinas Sambo dan kemudian memicu spekulasi terkait masalah pribadi serta intrik dalam tubuh kepolisian.
Kasus ini mengguncang publik dan mengarah pada penyelidikan yang melibatkan pejabat tinggi polisi, termasuk pemecatan dan hukuman penjara untuk Ferdy Sambo.
2. Penembakan Aipda Ahmad Karnain di Lampung (2022)
Pada Minggu (4/9/2022), penembakan Bhabinkamtibmas di Lampung Tengah, Aipda Ahmad Karnain oleh Pejabat Sementara (Ps) Kepala Unit (Kanit) Provos Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah, Aipda Rudi Suryanto.
Korban ditembak mati pelaku di rumahnya Kelurahan Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar saat malam hari.
Dari hasil penyelidikan setelah peristiwa penembakan, korban memiliki riwayat perselisihan dengan Aipda Rudi.
3. Kasus Penembakan Briptu HT di Lombok Timur (2021)
Pada Senin (25/10/2021), Briptu HT yang bertugas di bagian Seksi Humas Polres Lombok Timur, NTB tewas ditembak rekannya sesama anggota polisi, Bripka MN (36).
Bripka MN yang sedang piket menembak rekannya dengan menggunakan senjata laras panjang jenis V2.
Tak berselang lama, MN ditangkap dan dipecat dari Kepolisian dan divonis 17 tahun penjara oleh Majelis hakim Pengadilan Negeri Lombok Timur.
4. Kasus Polsek Ciracas (2020)
Di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, terjadi penembakan antar-polisi pada 2020, ketika Bripka S menembak rekannya, Bripda D, di dalam ruang tahanan.
Masalah pribadi antara keduanya menjadi penyebab penembakan tersebut, yang berujung pada tewasnya Bripda D.
5. Kasus Penembakan di Polres Ogan Komering Ulu (2019)
Pada 21 Juni 2019, Bripka M menembak rekannya Briptu A di Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Penyebab penembakan ini juga terkait dengan masalah pribadi, dan Briptu A tewas akibat luka tembak yang dideritanya. Kasus ini langsung ditangani oleh Polda Sumatera Selatan.
6. Aiptu Purwanto Tembak Aipda Nabud di Donggala (2019)
Kasus penembakan di Donggala Sulawesi Tengah ini bermula dari adu mulut antara Kanit Sabhara Polsek Sirenja, Aiptu Purwanto dengan rekannya sendiri, KSPKT 1 Polsek Sirenja, Aipda Nabud Salama di Polsek Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat (8/11/2019).
Saat itu, Aiptu P yang tengah membersihkan senjata di Polsek Sirenja sempat adu mulut dengan Aipda NS.
Usai kejadian tersebut, dua anggota polisi dari Polsek Sirenja segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.
7. Kasus Pembunuhan Bripka Rachmat Effendi di Depok (2019)
Pada Kamis (25/7/2019), Brigadir Rangga Tianto menembak rekan seprofesinya Bripka Rachmat Effendi di ruang SPK Polsek Cimanggis, Depok.
Brigadir Rangga diduga emosi karena permintaannya tidak dipenuhi oleh Rachmat.
Keduanya lantas berselisih, sebelum akhirnya Rangga menarik pelatuk pistolnya dan penembakan tersebut berawal dari penangkapan pelaku tawuran, Fachrul oleh Bripka Rachmat.
8. Kasus Polresta Surakarta (2018)
Pada 2 Juni 2018, Brigadir M dari Polresta Surakarta menembak rekannya, Bripka R, akibat masalah pribadi yang sudah berlangsung lama.
Penembakan ini terjadi di lingkungan kantor Polresta Surakarta dan direspons serius oleh pihak kepolisian, dengan pelaku ditangkap dan diadili.
9. Kasus Penembakan di Polda Riau (2018)
Insiden serupa juga terjadi di Polda Riau pada 2018, ketika Bripka E menembak Bripda F yang mengakibatkan korban mengalami luka serius.
Kasus ini, yang juga dipicu masalah pribadi, segera diproses oleh Polda Riau.
Sebagian besar kasus penembakan antar-polisi ini berakar pada masalah pribadi, konflik internal, dan ketegangan di tempat kerja. Beberapa di antaranya bahkan melibatkan perasaan dendam, persaingan, atau masalah keluarga yang berujung pada kekerasan.