Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Negeri zionis, Israel kian memperlihatkan kebrutalannya di tengah konflik dengan Lebanon.
Pangkalan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL) juga ikut menjadi sasaran.
Empat pasukan UNIFIL dari Ghana terluka imbas serangan roket di Lebanon.
Kekhawatiran eskalasi peperangan ini membuat negara seperti Argentina menarik tiga perwiranya dari misi di Lebanon.
Menyikapi kondisi ini, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menegaskan tetap berkomitmen untuk terus mendukung Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB UNIFIL.
"Sesuai amanat konstitusi, Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB UNIFIL, Lebanon," kata Juru Bicara yang juga Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, Jumat (22/11/2024).
Baca juga: Reaksi AS dan Palestina soal ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan PM Israel Netanyahu
Adapun saat ini Indonesia menjadi kontributor terbesar dari pasukan UNIFIL dengan jumlah 1.230 personel.
Pasukan TNI yang bertugas di Lebanon akan tetap melaksanakan tugasnya sesuai arahan Komandan Pasukan UNIFIL, dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan diri.
Terlebih hingga kini PBB masih mempertahankan keberadaan pasukan penjaga perdamaian tersebut di Lebanon.
Baca juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Israel Memelas, Yordania: Laksanakan!
Di sisi lain pemerintah Indonesia juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan bagi pasukan TNI di UNIFIL.
"Pasukan penjaga penjaga perdamaian dari Indonesia tetap melaksanakan tugasnya sesuai arahan Force Commander UNIFIL, dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan diri. Saat ini mereka dalam keadaan sehat," kata Roy.