News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Temui Prabowo di Istana Bahas Soal Sistem Zonasi Hingga Gaji Guru

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2024). 

Ia mengatakan kedatangannya untuk menemui Presiden Prabowo Subianto.

"(Bertemu) Presiden untuk minta membuka puncak peringatan Hari Guru tanggal 28 November yang akan datang," katanya.

Acara tersebut kata dia akan digelar di Velodrom Rawamangun, Jakarta.

Acara tersebut akan dihadiri para guru.

"Semua guru," katanya.

Baca juga: Mendikdasmen Abdul Muti Ungkap Ada 295 Ribu Guru Belum Sarjana

Selain untuk mengundang Presiden hadir dalam peringatan hari guru, kedatangannya kata dia juga untuk membahas soal sistem zonasi sekolah dan gaji guru.

"Gaji guru juga iya," ucapnya.

Sistem Zonasi Sekolah Masih Dikaji

Sebelumnya, terkait sistem zonasi sekolah, Abdul Muti mengatajab pihaknya telah meminta masukan dari kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia, dan pakar pendidikan.

Ia memastikan akan memperhatikan arahan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang meminta sistem zonasi dihapus.

"Sehingga terkait dengan pernyataan Pak Wakil Presiden. Tentu kami akan memperhatikan. Tapi keputusannya nanti akan kami lakukan setelah kajian-kajian yang kami lakukan. Dan juga masukan dari kepala dinas dan masyarakat. Termasuk juga masukan dari DPR," ujar Abdul Muti di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (23/11/2024).

Baca juga: Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Singgung Jasa Guru di Pelosok Desa Dalam Mencerdaskan Bangsa

Meski telah melakukan kajian, Abdul Muti mengatakan pihaknya tidak spesifik membahas tentang penghapusan dan kelanjutan sistem zonasi.

Ia meminta publik menunggu pengumuman resmi mengenai kebijakan sistem zonasi.

"Bukan pembahasan mengenai penghapusan ya. Pembahasan mengenai zonasi. Tidak bicara penghapusan. Tidak juga bicara meneruskan. Jadi semua masih dalam pengkajian. Nanti tunggu saja tanggal mainnya ya. It's coming soon," ucap Abdul Muti.

Dirinya mengaku tidak ingin berandai-andai dalam penentuan zonasi.

Penentuan sistem zonasi, kata Abdul Muti, harus mendengarkan masukan banyak pihak.

"Belum, saya tidak berandai-andai. Saya belum berandai-andai karena Menteri ini harus banyak mendengar. Harus banyak belajar. Dan keputusannya nanti tunggu tanggal mainnya," ucapnya.

Sertifikasi Bakal Buat Kesejahteraan Guru Meningkat

Abdul Muti sebelumnya membantah pihaknya bakal menaikkan gaji guru. 

Abdul Muti mengatakan kewenangan untuk menaikkan gaji guru bukan pada Kemendikdasmen. 

"Kami ingin jelaskan lagi ya karena yang muncul di berita adalah kami akan menaikkan gaji. Mohon maaf, kementerian tidak punya kewenangan menaikkan gaji guru kewenangannya ada pada kementerian lain," ujar Abdul Muti usai Peringatan Hari Guru di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Senin (25/11/2024). 

Kemendikdasmen, kata Abdul Muti, adalah melalui sertifikasi guru melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG). 

Kesejahteraan guru, menurut Abdul Muti, bakal meningkat dengan sertifikasi. 

"Sertifikasi itu bisa kita berikan kalau guru-guru lulus PPG. Nah, dengan sertifikasi itu Insya Allah kesejahteraan mereka akan meningkat baik guru-guru yang ASN maupun guru-guru yang non-ASN," ucap Abdul Muti. 

Dirinya meluruskan bahwa peningkatan kesejahteraan, adalah melalui sertifikasi. 

Peningkatan kesejahteraan guru melalui sertifikasi, kata Abdul Muti, bakal dilakukan secara bertahap. 

"Ya bertahap. Tentu saja semua kita akan bertahap karena kan tentu saja Kabinet Merah Putih ini kan tidak hanya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," jelas Abdul Muti. 

"Semua tentu ingin untuk bisa meningkatkan kesejahteraan. Sehingga karena itu kami lakukan secara bertahap, mudah-mudahan dalam masa kepemimpinan Pak Presiden Prabowo ini semua guru itu sudah bisa bersertifikasi, mudah-mudahan," ujarnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini