Karier Jenderal Roesmanhadi telah malang melintang di dalam Polri.
Berbagai jabatan strategis di Polri sudah pernah diembannya.
Ia mengawali kariernya dengan jabatan sebagai Irdin Res 86 Bandung Polda Jabar pada 1969.
Seiring berjalannya waktu, Karier Roesmanhadi kian hari makin moncer.
Pada 1991, Roesmanhadi dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Wakapolda Kalbar).
Satu tahun kemudian, ia dimutasi menjadi Wakapolda Jawa Timur (Jatim).
Setelah itu, jenderal asal Sidoarjo ini diangkat untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolda Sumatra Utara pada 1993.
Baca juga: Irjen Pol. Purn. Drs. H. Safaruddin, S.H.
Pada 1995, Roesmanhadi kemudian dipercaya untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolda Jatim.
Semenjak itu, karier dari ayahanda Rosita Dwi Wahyani ini makin melenting
Jenderal Roesmanhadi lalu dipercaya untuk menjabat sebagai Demin Kapolri pada tahun 1996.
Satu tahun kemudian, Roesmanhadi diamanahkan untuk menjabat posisi sebagai Staf Ahli Menhankam Bidang Kamtibmas.
Barulah di tahun 1998 ia diangkat menjadi Kapolri hingga masa pensiunnya pada 2000.
Pada saat itu, Roesmanhadi memiliki asisten pribadi (Aspri) yang sekarang kariernya cemerlang, yakni Jenderal Pol. (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D.
Rekam jejak dan kasus
Jenderal Roesmanhadi memiliki rekam jejak yang moncer saat masih aktif menjadi anggota Polri.