TRIBUNNEWS.COM - Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc., GRCP. merupakan Wakil Menteri Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Ia dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober 2024.
Anggito Abimanyu dikenal luas sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM). Meski berlatar akademisi, ia bukanlah orang baru di birokrasi pemerintahan.
Sebelumnya, Anggito Abimanyu menduduki jabatan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) periode 2015-2017.
Kehidupan Pribadi dan Pendidikan
Anggito Abimanyu lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 19 Februari 1963.
Ia diketahui menempuh pendidikan jenjang Sarjana bidang Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan di Universitas Gadjah Mada pada 1985.
Usai lulus, pria berusia 61 tahun melanjutkan jenjang S2 di University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat.
Pada 1994, Anggito Abimanyu kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 di University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat.
Karier
Anggito Abimanyu memulai kariernya di bidang akademik sejak 1988.
Baca juga: Mulai Pekan Depan, Kendaraan Dinas Wamenkeu Anggito Abimanyu Gunakan Maung Buatan Pindad
Pada saat itu, ia menjadi Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM).
Anggito Abimanyu juga sempat menduduki posisi sebagai Research Fellow di Bank Dunia (1992-1994).
Dari situlah karier Anggito Abimanyu semakin melejit.
Ia ditunjuk untuk menjabat Staf Ahli Menteri Keuangan Republik Indonesia periode 1999-2003.
Kemudian, Anggito Abimanyu terpilih menjadi Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI.
Pada 2010, ia diamanahi untuk menjabat Direktur P2EB (Peneltian dan Pelatihan Ekonomi dan Bisnis), Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Dua tahun kemudian, Anggito Abimanyu didapuk menjadi Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Kementerian Agama RI.
Kemudian, ia kembali ke dunia perbankan. Anggito Abimanyu dipercaya menjadi Chief Economist Bank BRI (2014-2017) dan Komisaris Bank BRI Syaria (2015-2017).
Pada 2017, Anggito Abimanyu terpilih sebagai Kepala Badan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Di samping itu, ia juga menjadi Dosen di Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi (SV) UGM dan Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM.
Pada Oktober 2024, Anggito Abimanyu dipilih untuk menjadi Wakil Menteri Keuangan Kemenkeu RI dalam Kabinet Merah Putih dan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto.
Digadang akan menjadi Menteri Penerimaan Negara
Presiden Prabowo Subianto berencana akan membentuk Kementerian baru yakni Kementerian Penerimaan Negara.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Menurutnya, tujuan pembentukan kementerian baru yang dilakukan Prabowo sebagai upaya memperbaiki penerimaan negara.
Dikutip dari Kompas.com, Hashim menyebut, tugas dari kementerian baru tersebut untuk memperbaiki sistem perpajakan, cukai, hingga mengatasi kebocoran-kebocoran anggaran.
“Ada banyak program-program yang sedang dimulai, akan dimulai untuk menutup kebocoran-kebocoran,” ucap Hashim di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2024).
Hashim menyebut, Prabowo telah menunjuk Anggito Abimanyu menjadi Menteri Penerimaan Negara.
“Itu nanti ditangani oleh Pak Anggito Abimanyu sebagai Menteri Penerimaan Negara yang baru,” tutur Hashim.
Politikus Partai Gerindra itu menyampaikan, jabatan Anggito sebagai Wakil Menteri Keuangan hanyalah sementara.
“Beliau sebagai Wakil Menteri itu nanti untuk sementara. Sementara beliau nanti diangkat sebagai Menteri Penerimaan Negara,” ungkap Hashim.
Harta Kekayaan
Anggito Abimanyu tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp22,1 miliar.
Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 16 April 2024.
Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan milik Anggito Abimanyu:
DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 18.300.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 2039 m2/500 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp. 7.000.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 75.69 m2/75.69 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp. 1.800.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 213 m2/245 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 7.000.000.000
4. Bangunan Seluas 133 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 2.500.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 170.000.000
1. MOBIL, Toyota Altis Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp. 90.000.000
2. MOBIL, Nissan Serena Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp. 80.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----
D. SURAT BERHARGA Rp. 1.885.750.000
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.840.547.220
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 22.196.297.220
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 22.196.297.220
(Tribunnews.com/Falza) (Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad)