TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi Reuni Akbar 212 membentangkan bendera Palestina dan spanduk besar bergambar Bahar bin Smith hingga Rizieq Shihab, di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024) pagi.
Reuni Akbar 212 bertemakan 'Revolusi Akhlak untuk Indonesia Berkah dan Kemenangan Palestina' diisi dengan doa bersama bagi kemerdekaan Palestina hingga orasi Rizieq Shihab.
Massa peserta aksi mayoritas mengenakan pakaian maupun peci warna hitam putih.
Tak sedikit juga peserta laki - laki yang memakai sarung.
Massa terpusat di area panggung yang terletak di sebelah barat kawasan silang Monas.
Seorang peserta yang ditemui Tribunnews.com, Hamdi (32) datang dari Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.
Ia datang sejak pukul 05.00 WIB ke lokasi, dan mengaku sudah beberapa kali menghadiri acara Reuni Akbar 212 ini.
"Saya dari Kemanggisan, di sini dari jam 5," kata Hamdi yang mengenakan baju koko dan bawahan sarung di lokasi.
Baca juga: Ada Reuni 212, Polda Metro Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Monas Jakarta Pusat
Polda Metro Jaya Siapkan 2.489 Personel Gabungan Amankan Reuni Akbar 212 di Monas
Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat pada Senin (2/12/2024).
Sebanyak ribuan personel gabungan disiagakan untuk mengamankan jalannya kegiatan tersebut.
"Kekuatan personel pengamanan sebanyak 2.489 personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan Sabtu (30/11/2024).
Ade Ary menyebut pengamanan melibatkan personel gabungan dari Polda Metro Jaya , Kodam Jaya, dan Pemprov DKI Jakarta.
Rinciannya, Satgasda sebanyak 1.937 personel, Satgasres 110 personel, dan BKO TNI Pemprov DKI Jakarta 442 personel.
“Sasaran pengamanan area Monas Jakarta Pusat,” ucap Kabid Humas Polda Metro.
Rekayasa lalu lintas di sekitar Monas diberlakukan secara situasional.
"Rekayasa lalu lintas bersifat situasional di lapangan," ucapnya.
Lebih lanjut Ade Ary mengimbau agar massa menyampaikan aspirasi secara sejuk dan damai.
"Silakan sampaikan aspirasi secara sejuk dan damai, tidak ada ujaran kebencian dan provokatif yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas," jelasnya