"Tidak usah tanya soal desakan pencopotan itu, itu bukan kewenangan saya," kata Miftah saat ditemui di kediamannya.
Tanggapan Publik
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Jazilul Fawaid, menyatakan bahwa desakan publik adalah bagian dari kebebasan berekspresi.
"Kita dengar saja sebagai desakan. Setiap orang boleh menyampaikan pendapatnya, apalagi orang sedang geram," ujarnya di kompleks parlemen.
Setelah video tersebut viral, Gus Miftah telah meminta maaf melalui video berdurasi satu menit.
"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kehilafan saya," ungkap Miftah.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu oleh pernyataannya.
Miftah mengaku telah menerima teguran dari Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, untuk lebih berhati-hati dalam berbicara di depan publik.
"Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat," tutup Miftah.
Pernyataan lengkap istana
Istana mengonfirmasi Presiden Prabowo Subianto telah memberikan teguran kepada Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.
Teguran tersebut, terkait pernyataannya kepada pedagang es teh bernama Sunhaji, yang viral di media sosial akhir-akhir ini.
Gus Miftah mendapat teguran melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan Gus Miftah kini sudah mendatangi pihak terkait untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.