TRIBUNNEWS.COM - Aktivis sosial asal Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba, menyurati Presiden Prabowo Subianto imbas kasus Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh, Sunhaji.
Baharuddin Kamba mendesak Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari posisi Utusan Khusus Presiden.
Dalam aksi tunggalnya, Kamba melakukan teatrikal menjadi seorang penjual es teh dan menawarkannya sembari berjalan kaki.
Aksi itu dilakukan Kamba di kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Kamis (5/12/2024).
Setelah melakukan aksi teatrikal, Kamba mengirim surat untuk Presiden Prabowo Subianto, melalui Kantor Pos Besar Yogyakarta.
Surat yang dibungkus dengan amplop berwarna cokelat itu, berisikan desakan pada Prabowo untuk segera mencopot Gus Miftah dari posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
"Kami merespons, meminta, dan mendesak kepada Presiden Prabowo untuk mencopot yang bersangkutan sebagai Utusan Khusus Presiden," ujarnya, Kamis, dilansir TribunJogja.com.
Menurut Kamba, tindakan Gus Miftah tidak mencerminkan seseorang yang menjadi bagian dari pemerintahan Republik Indonesia.
Terlebih, olok-olokan kepada penjual es teh itu dilakukan di hadapan publik yang memadati kegiatan pengajian akbar.
"Itu sangat tidak pantas, sangat tidak layak, seorang penyelenggara negara mengolok-olok pedagang kecil, apalagi di tempat yang ramai," terang Kamba.
Muncul Petisi Minta Gus Miftah Dicopot
Sementara itu, tujuh petisi yang dibuat di situs change.org terkait Gus Miftah telah menembus 222.107 tanda tangan.
Baca juga: Jawaban Bijak Gus Baha saat Ditanya soal Gus Miftah yang Viral Mengolok dalam Kajian
Petisi ini berisi desakan agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Satu di antara petisi yang ditandatangani terbanyak berjudul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden".
Hingga Jumat (6/12/2024) pagi, sudah ada 209.908 tanda tangan yang terkumpul.