Sementara itu, Sunhaji mengaku tidak memasukkan ucapan Gus Miftah ke dalam hati.
"Saya tidak tahu ada kejadian seperti ini saya seperti biasa berjualan tawar menawar dengan pembeli."
"Saya enggak ngerti jadi viral di media sosial dan itu bukan saya yang buat," ungkapnya dalam sebuah video di media sosial X, dikutip pada Rabu.
Sunhaji mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, ia memang mendengar apa yang dikatakan Gus Miftah.
Namun, dirinya mengaku enggan terbawa perasaan alias baper.
"Saya bisa mendengarkan (Gus Miftah) tapi tidak dimasukkan ke hati kata-kata Gus Miftah," ucap dia.
Ia mengaku memang kerap berjualan ketika ada acara shalawatan atau pengajian yang pesertanya banyak atau mengundang pendakwah ternama.
Namun, dalam acara yang videonya viral itu, es teh dan air mineral yang dijajakannya belum laku sama sekali.
"Waktu itu belum laku sama sekali, karena saya baru masuk lokasi saat itu," jelas Sunhaji.
Baca juga: Hina Penjual Es Teh, Apa Tugas Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden?
Diketahui, beredar video yang merekam momen Gus Miftah diduga menghina penjual es teh di sebuah acara di Magelang.
Peristiwa tersebut tepatnya terjadi saat tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024 lalu.
Dalam potongan video viral itu, terlihat Gus Miftah bertanya dan melontarkan kata umpatan.
"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol ***** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)" ucap Gus Miftah dari atas panggung yang membuat para jemaah tertawa.
"Dolen ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)" lanjut Gus Miftah.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Surati Prabowo, Aktivis Sosial di Jogja Desak Pencopotan Miftah Maulana dari Utusan Khusus Presiden
(Tribunnews.com/Nuryanti/Yohanes Liestyo Poerwoto) (TribunJogja.com/Azka Ramadhan)
Berita lain terkait Gus Miftah dan Kontroversinya