Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di balik sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terdapat nama-nama pejuang yang sumbangsihnya bagi kedaulatan negara jarang tersiar secara luas.
Salah satunya adalah Herman Yoseph Fernandez.
Dia seorang putra Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berjuang hingga akhir hayat demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Saat ini, pengusulan namanya sebagai Pahlawan Nasional membuka kembali diskusi tentang sosok dan kontribusi Herman Yoseph Fernandez bagi bangsa.
Diskusi untuk mengusulkan Herman Yoseph Fernandez ini berlangsung di Gedung Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Matraman, Jakarta, Sabtu (14/12/2024).
Dalam diskusi hadir tiga orang narasumber yang menyampaikan paparannya terkait alasan kenapa Herman Yoseph Fernandez diusul menjadi Pahlawan Nasional, yakni:
Sastrawan dan dosen di Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Yoseph Yapi Taum; ahli sejarah Indonesia, Asvi Warman Adam; dan Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri.
Melalui buku “Ringkasan Eksekutif Naskah Akdemik Herman Yoseph Fernande Cahaya dari Timur untuk Indonesia” yang dibagikan dalam seminar, dijelaskan Herman Yoseph Fernandez adalah anggota Tentara Pelajar (TP), salah satu kekuatan rakyat yang gigih melawan penjajah Belanda.
Pada 31 Desember 1948, ia terlibat dalam Palagan Sidobunder di Kebumen, Jawa Tengah.
Dalam pertempuran ini, ia dituduh menembak mati Kapten Nex, seorang perwira Belanda. Tuduhan tersebut membuatnya ditangkap, diadili, dan akhirnya dihukum mati oleh regu tembak Belanda.
Palagan Sidobunder sendiri memiliki peran penting dalam mempertahankan Yogyakarta, dari serangan Belanda.
Keberanian Herman Yoseph Fernandez dan Tentara Pelajar menjadi bagian penting dalam menghambat langkah Belanda yang ingin merebut kendali atas Yogyakarta.