TRIBUNNEWS.COM - Low Tuck Kwong dikenal sebagai raja batu bara.
Low Tuck Kwong adalah pengusaha tambang batubara yang sangat sukses.
Bahkan Low Tuck Kwong merupakan pendiri dari Bayan Resource.
Sebagai informasi, Bayan Resource adalah perusahaan yang bergerak di sektor tambang batu bara.
Low Tuck Kwong juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy (sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources) dan memiliki saham di The Farrer Park Company dan Samindo Resources.
Pengusaha tambang batu bara ini, pernah bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya sendiri saat di Singapura.
Dikutip dari Tribunnewswiki, Low Tuck Kwong merupakan orang Singapura yang mengadu nasib ke Indonesia.
Pria kelahiran Singapura, 17 April 1948, tersebut pergi ke Indonesia pada tahun 1972.
Hingga akhir Desember 2022, Low Tuck Kwong menduduki peringkat ke-2 dengan total kekayaan 25,2 miliar dollar AS, menurut Daftar orang terkaya di Indonesia (2022) yang dirilis Forbes.
Kemudian pada Desember 2024, harta kekayaan Low Tuck Kwong menyentuh angka 28,2 miliar dollar AS atau setara Rp 452,115 triliun menjadikannya orang paling kaya di Indonesia versi Bloomberg, dilansir Kompas.
Sepak Terjang
Baca juga: Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.001 Triliun, Salip Low Tuck Kwong dan Hartono Bersaudara
Low Tuck Kwong pernah berbisnis kontraktor bangunan.
Namun, bisnis kontraktor Low Tuck Kwong tidak terlalu berhasil.
Low Tuck Kwong pun beralih bisnis ke sektor tambang batubara.
Low Tuck Kwong lalu membeli tambang untuk pertama kali pada tahun 1997.
Low Tuck Kwong membeli PT Gunungbayan Pratamacoal yang kini berubah menjadi Bayan Resources.
Pada tahun 1998, Low Tuck Kwong mengoperasikan terminal batu bara bersama PT Dermaga Perkasapratama di Balikpapan.
Low Tuck Kwong memiliki hak ekslusif melalui lima kontrak pertambangan dan tiga kuasa pertambangan dari pemerintah Indonesia.
Total konsesi yang Low Tuck Kwong kelola mencapai 80.265 hektare.
Tak hanya itu, Low Tuck Kwong berbisnis pelayaran di Singapura Manhattan Resources.
Low Tuck Kwong juga ikut mendukung proyek SEAX Global, yakni sebuah proyek pembangunan sistem kabel bawah laut untuk koneksi internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
(TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih)