TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad menanggapi video viral yang memperlihatkan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, saat pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Semarang pada Jumat pekan lalu.
Peristiwa tersebut terjadi sebelum Apel Kesiapsiagaan sekaligus Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas Tanggap Bencana (BTB) serta Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 2024 yang dilaksanakan di Semarang, Jumat (13/12/2024).
Menurut Kiai Noor Achmad, saat mendampingi Wakil Presiden dari Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) menuju masjid untuk melaksanakan Salat Jumat, seluruh rombongan telah diarahkan ke tempat yang telah disediakan.
Namun Wapres Gibran memilih untuk menempati shaf yang tersedia. Rombongan tersebut terdiri dari Wakil Presiden, Ketua Baznas RI, Pj Gubernur Jawa Tengah, 2 pengawal presiden, dan beberapa jemaah lainnya.
Posisi Wapres Gibran di video yang viral pun bukan posisi terdepan, melainkan berada di barisan tengah.
“Karena shaf masih longgar, kami meminta jemaah untuk merapatkan shaf. Bahkan, ada shaf depan yang masih kosong namun Wapres memilih di tengah, sehingga kemudian shaf depan ditempati oleh Pangdam. Wakil Presiden berada di tengah bersama saya dan beberapa jemaah lainnya,” jelas Kiai Noor Achmad, Rabu (18/12/2024).
Baca juga: Wakil Komandan Paspampres Sebut Jemaah yang Kena Usir saat Gibran Salat Jumat Adalah Anggotanya
Ia menegaskan bahwa tidak ada pemindahan jemaah sebagaimana yang diramaikan di media sosial. Yang terjadi adalah penataan shaf sesuai dengan kaidah Salat berjamaah.
Selain itu Kiai Noor juga menekankan bahwa meskipun Wakil Presiden mendapatkan pengawalan ketat, tidak ada perlakuan khusus yang melanggar aturan Salat berjemaah.
“Sesuai ajaran Islam, merapatkan dan memenuhi shaf adalah bagian dari adab Salat berjemaah. Semua dilakukan dalam kerangka menjaga kesempurnaan salat,” tutupnya.
Sementara itu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) juga telah buka suara soal viralnya video diduga masyarakat kena usir jelang Salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Semarang Jawa Tengah.
Dalam video yang beredar termasuk di TikTok terlihat jajaran Paspampres diduga mengusir jamaah yang hendak salat Jumat ketika Wapres RI Gibran Rakabuming Raka hadir di lokasi.
Menanggapi hal itu, Wakil Komandan Paspampres Brigjen Samson Sitohang menyatakan kalau tidak ada sama sekali upaya untuk mengusir jamaah dalam momen itu.
"Oh yang di Semarang. Kalau yang di Semarang jadi begini, sebenarnya itu tidak penggeseran, apalagi pengusiran apalagi pengusiran. Itu anggota saya hanya merapikan dan merapatkan shaf sehingga lebih muat lagi personel yang lain," kata Samson kepada awak media, di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Baca juga: DPR Sebut Pengusiran Jemaah oleh Paspampres Gibran saat Salat Jumat di Semarang Tak Boleh Terjadi
Samson lantas menyebut kalau salah satu diduga jamaah yang kena geser saat salat Jumat hendak dimulai, itu merupakan anggota Paspampres bukan masyarakat umum.
Kata dia, digesernya salah satu anggota Paspampres itu sebagai upaya agar shaf salat Jumat di masjid itu cukup untuk jamaah lain.
"Nah, kemudian, kan ada yang berdiri kalau tidak salah di Tiktok itu, itu justru malah anggota saya sendiri, ini memang anggota kita yang duduk di situ untuk tempat lah, untuk penjabat yang lain," kata dia.
Atas hal itu, Samson menegaskan kalau narasi yang ada di dalam konten yang viral itu hoaks dan dibuat oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Pasalnya menurut dia, tidak ada sama sekali pengusiran terhadap jamaah salat Jumat saat dihadiri oleh Gibran Rakabuming.
"Jadi memang terkait dengan TikTok yang viral ini, ini kan sama dengan mendiskreditkan pimpinan kita. Saya rasa tidak perlu seperti itu ya," kata dia.
"Itu apalagi itu di tempat ibadah, di orang lagi sholat semua, tapi ada momen yang dimanfaatkan oleh orang tertentu yang tidak bertanggung jawab, sehingga viral lah hal tersebut. Sebenarnya itu pengamanan protap yang kita laksanakan di Paspampres sendiri," tandas Samson.