Jadi bisa dikatakan, perjalanan Shaykh Fadil al Jailani di Indonesia tak lepas dari peranan besar Rais Idaroh Wustho Jatman DK Jakarta itu.
Tak ayal memang kehadiran Syekh Fadil memantik perhatian seluruh undangan yang hadir.
Karena kehadirannya membawa magnet dan nuansa kebathinan penting, ditambah acara pembukaan Kongres XIII tersebut ditutup dengan doa dari Shaykh Sayid Muhammad Fadhil al Jailani.
“Doa dari Syekh Sayyid Fadhil al Jailani dirasakan sangat memberikan nuansa kebatinan tinggi dalam arena Kongres XIII Jatman ini, kami sampai merinding,” tutur KH Ahmad Samman, Mudhir Iradroh Wustho Syubiyyah Jakarta Pusat, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Ditambahkan KH Irawan Santoso Shiddiq, Mudhir Wustho Jatman DK Jakarta, mengatakan, memang jejaring ahlu thariqah di khususnya Jatman Jakarta bersifat internasional yang memiliki network sampai mancanegara.
"Ini harus dimaksimalkan demi kemashalatan umat Islam di Indonesia. Tidak cuma dari negeri Arabia, Magribia, tapi juga tembus sampai Eropa," ujarnya.
Tak heran kehadiran sosok Shaykh Fadhil al Jailani menjadi rebutan bersalaman untuk tabarukan para nahdliyyin yang menghadiri acara Kongres Jatman.
Ini menambah keberkahan acara yang digelar PB NU tersebut.