TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Polres Malang membeber secara lengkap kondisi truk tronton wingbox merek Mitsubishi Fuso yang jadi pemicu kecelakaan maut bus PO Tirto Agung di ruas tol Pandaan-Malang Km 77+200, Senin lalu.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, mesin truk bernomor polisi S 9126 UU tersebut mengalami overheat akibat selang radiator putus sebelum truk mengalami kecelakaan di Km 77+200 ruas tol Pandaan-Malang.
Kondisi itu menyebabkan temperatur mesin naik dan truk mengalami malfungsi.
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap daftar pengecekan yang dilakukan oleh pemilik truk, PT Rapi Trans Logistik Indonesia, temperatur dan radiator truk tidak dilakukan pemeriksaan berkala sejak Juli 2024," ujar Kapolres dalam konferensi pers dengan media di Crisis Center Pos Pelayanan Karanglo, Polres Malang, Rabu (25/12/2024).
Cairan Minyak Rem Tak Layak Pakai
Berdasar hasil pemeriksaan bersama teknisi Mitsubishi Fuso, brake fluid atau cairan minyak rem juga tidak layak pakai, ada kebocoran silinder rem, kebocoran sistem pengereman, dan handbrake shoes terindikasi aus.
"Artinya kondisi mobil ini sebenarnya sudah bermasalah sejak lama, yang juga menjadi pendukung dalam peristiwa kecelakaan ini," beber Kapolres Putu.
Putu memastikan bahwa truk tidak dalam kondisi kelebihan muatan.
Ini karena berdasarkan pemeriksaan pada hasil uji KIR, kapasitas maksimal muatan truk mencapai 21 ton.
Sementara pakan ternak yang diangkut truk tersebut hanya sebanyak 11,2 ton, dengan berat truk kosong 9,65 ton, dan berat badan pengemudi truk 70 kilogram.
"Jadi total berat muatan 20,92 ton. Artinya tidak ada kelebihan muatan," beber Kapolres.
Kombes Pol Komarudin Direktur Lalu Lintas Polda Jatim menambahkan, dari hasil olah kejadian perkara dan memeriksa sejumlah barang barang bukti penyidik mendapati sejumlah temuan.
"Posisi terakhir hand rem truk ketika kami cek dalam keadaan on ataupun terpasang," ujarnya.
Baca juga: Calon Pengantin, Kernet Bus Nahas Tirto Agung di Tol Pandaan Akan Menikah 8 Januari
Dirlantas Polda Jawa Timur, kata Komarudin, akan menurunkan tim ahli untuk memastikan kondisi hand rem truk wingbox Mitsubishi Fuso tersebut berfungsi atau tidak.
Dengan demikian akan bisa diketahui secara pasti penyebab truk mundur tak terkendali hingga terjadinya tabrakan dengan bus pariwisata PO Tirto Agung nopol S 7607 UW.
"Sebentar lagi tim ahli akan turun untuk memastikan apakah hand remnya fungsi atau tidak," kata Komarudin, Selasa (24/12/2024).
Baca juga: Driver Bus Tirto Agung yang Tewas di Kecelakaan Tol Pandaan Baru Saja Nikahkan Putrinya
Dia menambahkan, pengakuan sopir truk Sigit Winarno dia berusaha memarkir truknya di bahu jalan saat kejadian.
Dia kemudian turun untuk mengganjal dengan kayu pengganjal yang selalu dibawanya. Dua kayu balok pengganjal juga ditemukan di lokasi kejadian.
"Posisi mesin hidup, hand rem terpasang, persneling netral," kata Komarudin.
Polisi Buka Peluang Akan Ada Tersangka Lain
Kapolres Malangjuga mengatakan terbuka peluang ada tersangka lain dalam kasus tersebut karena ada beberapa faktor yang menyebabkan truk yang dikendarai sopir Sigit Winarno tak kuat menanjak.
Dalam tragedi kecelakaan ini bus Tirto Agung membawa rombongan pelajar SMP-IT Darul Qur’an Mulia Putri, Bogor, menuju Kampung Inggris di Pare, Kediri, setelah mengantar mereka berwisata ke Gunung Bromo.
Kecelakaan ini menewaskan empat orang. Korban tewas merupakan sopir, kernet, seorang guru, dan tour leader.
Sejumlah santri di dalam bus mengalami luka-luka dan dilarikan ke RSUD Lawang dan Lawang Medica.
Empat korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Saiful Anwar, Kota Malang.