Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama untuk memulai tahun 2025 dengan semangat dan energi baru.
Hal tersebut diungkapkan Nasaruddin Umar dalam acara "Refleksi dan Proyeksi Kemenag" yang berlangsung di TMII, Jakarta.
“Mari kita mulai tahun baru ini dengan optimisme dan semangat pembaruan. Insya Allah, kita dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan," ujar Nasaruddin melalui keterangan tertulis, Sabtu (28/12/2024).
Dirinya juga mengingatkan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman Indonesia.
Hal ini, menurut Nasaruddin, merupakan karya seni ciptaan Tuhan.
"Indonesia adalah lukisan Tuhan yang indah. Kerukunan adalah aset berharga yang harus dijaga, lebih bernilai daripada sumber daya alam lainnya," tegasnya.
Baca juga: Menteri Agama Seleksi Ketat Petugas Haji 2025: Banyak Catatan Pembimbing Justru Dibantu Jemaahnya
Selain itu, Nasaruddin juga menekankan perlunya membangun moralitas dan spiritualitas sebagai landasan kehidupan berbangsa.
Menurutnya, pembangunan tanpa dasar nilai-nilai moral dan spiritual tidak akan memiliki keberlanjutan.
"Bangunan-bangunan monumental dunia, seperti Piramida di Mesir, Kakbah di Makkah, dan Borobudur di Indonesia, berdiri kokoh karena dibangun dengan fondasi spiritualitas. Mari kita jadikan nilai-nilai ilahi sebagai dasar setiap tindakan kita," tuturnya.
Baca juga: Menteri Agama Akui Kualitas Qori & Qoriah Indonesia Selalu Mendominasi di MTQ Tingkat Internasional
Nasaruddin juga memberikan penghargaan melalui Moderasi Beragama Award kepada berbagai instansi dan lembaga yang telah berperan aktif dan dinilai unggul dalam mendukung moderasi beragama.
Acara tersebut dihadiri Sekretaris Jenderal Kemenag Ali Ramdhani, Kepala Balitbang dan Diklat Amien Suyitno, pejabat eselon I dan II, staf khusus, staf ahli, dan tenaga ahli Menteri Agama.
Selain itu, hadir pula tamu undangan dari KemenkoPMK, Kemendagri, Kedutaan Besar Uni Emirat Arab, dan PTN/PTKN.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag Amien Suyitno menambahkan bahwa tema acara tersebut dilatarbelakangi oleh pesan Menteri Agama yang menekankan pentingnya melakukan muhasabah dan introspeksi terhadap kekurangan yang ada.
Menurutnya, tema Refleksi dan Proyeksi dipilih untuk menggugah introspeksi dan mempersiapkan program-program prioritas.
Ia juga menjelaskan bahwa refleksi ini tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu, tetapi juga untuk merancang proyeksi dan langkah strategis di tahun 2025.
"Semoga tahun 2025 menjadi momentum bagi Kemenag untuk semakin meningkatkan kinerjanya. Kami yakin, berbagai program Kemenag akan semakin terstruktur dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," pungkasnya.