Perasaan sedih bercampur kecewa tengah dirasakannya saat ini.
Pasalnya, suaminya yang harus menjalani perawatan intensif itu tak kunjung mendapatkan kamar inap dengan alasan pasien penuh.
"Saya penasaran gimana sih antreannya, benar saja, masa Senin 20 Maret (2023) itu nomor 11, Kamis 23 Maret nomer antrian malah jadi nomer 15," ungkap Phioruci.
"Antrian itu di mana-mana ya berkurang, bukannya malah nambah. Kalau begitu, minggu depan antriannya bisa 20, bulan depan bisa 50, maka seumur hidup juga tidak akan dapat kamar rawat inap," ungkapnya.
Kekecewaan pun tak hanya dirasakan Phioruci, Putri Alvin Lim, Kate Victoria Lim.
Remaja yang akrab disapa Kate itu meminta pihak Lapas Salemba memberikan izin agar ayahnya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit swasta.
"Jika dirawat di RSCM itu sulit, seharusnya Lapas berikan ijin supaya ayah saya bisa dirawat di rumah sakit swasta. Hal ini harus segera karena racun dalam tubuh ayah saya sudah menyerang otak," ungkap Kate.
"Ayah saya kesulitan berpikir dan berkonsentrasi, kreatininnya sudah di atas 10, normal di bawah 1 dan fungsi ginjal sudah turun lagi dari 7 persen ke 5 persen. Warna kulit muka ayah saya sudah berubah karena racun, ini kondisi gawat darurat, perlu rumah sakit," ujarnya sedih.
Profil Alvin Lim Sebelum Jadi Pengacara
Sosok Alvin Lim telah banyak diperbincangkan di berbagai media.
Dirinya dikenal sebagai pengacara yang vokal dalam menangani sejumlah kasus, termasuk kasus penipuan dan investasi bodong.
Alvin Lim diketahui merupakan alumni SMA Kristen 3 Gunung Sahari.
Usai lulus dari SMA, Alvin Lim melanjutkan studi di Santa Barbara City College, Amerika Serikat.
Di sana, Alvin berhasil meraih GPA sempurna 4.0 dengan nilai A di setiap mata pelajaran.
Bahkan, dosen Rojas memberinya dispensasi untuk tidak mengikuti ujian karena Alvin menciptakan sebuah formula matematika inovatif.