Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi menyampaikan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih dalam tahap uji coba. Karena itu, tidak jadi masalah, jika belum ada susu di menu MBG.
Budi Arie melakukan monitoring pelaksanaan pendistribusian MBG di SD Angkasa 5 Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (6/1/2024).
Namun, tidak ada susu dalam menu ujicoba ini. Yang disajikan dalam menu makan bergizi gratis, kata Budi Arie adalah nasi dengan ayam teriyaki, sayur buncis, wortel dan pisang.
Menurut Budi Arie, tidak adanya susu lantaran program MBG masih uji coba.
"Ini kan' baru uji coba, tidak usah terlalu berkecil hati, nanti susunya diurus," ujar Budi Arie di Kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (6/1/2025).
Budi Arie menerangkan, wilayah sentra produksi susu seperti Jawa Timur sudah menyediakan susu sapi sebagai menu utama MBG. Dia memaparkan, koperasi susu mampu memproduksi 1,3 juta liter per hari.
Dia memastikan, di beberapa wilayah telah menyediakan susu sapi. Sedangkan di Jakarta, agak kesulitan mendapat suplai susu sapi.
"Koperasi susu sapi kita yang kuat itu di Jawa Timur. Di Malang sudah ada. Kalau di Jakarta susah," ucap Budi Arie.
Hari ini ada 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur yang siap beroperasi.
"Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai."
"Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri ibu hamil, dan menyusui, ” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi, Minggu (5/1/2025).
Menurutnya jumlah dapur tersebut akan terus meningkat setiap harinya. Diharapkan target 937 Dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025, dengan pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah.
Dapur-dapur yang siap beroperasi tersebut tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, D.K.I. Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat.
Kemudian, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.
Baca juga: 18 Ribu Porsi Makan Bergizi Gratis Disiapkan untuk Pelajar di Depok: Begini Persiapannya
"Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN)," katanya.
Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.
Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG dengan ketat.
BGN berkomitmen untuk meminimalkan limbah. Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang, " jelasnya.
Baca juga: Peralatan Dapur Tidak Lengkap, Progam Makan Bergizi Gratis di Blora Jateng Hari Ini Ditunda
Seperti disampaikan oleh Presiden Prabowo, lanjut Hasan, pemerintah tidak libur pada Tahun Baru termasuk Sabtu dan Minggu, untuk memastikan kelancaran program MBG.
Momentum dimulainya program ini juga bertepatan dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar sebagian besar sekolah pada pekan ini.
Pemerintah menempatkan kesiapan Dapur MBG sebagai prioritas utama agar layanan dapat berjalan maksimal.