TRIBUNNEWS.COM - Komisi X DPR RI meminta penjelasan terkait dipecatnya Shin Tae-yong (STY) dari posisi pelatih Tim Nasional Indonesia.
Sebagai mitra pemerintah di bidang olahraga, Komisi X meminta keputusan besar seperti ini harus didasarkan pada evaluasi yang objektif dan transparan.
"Keputusan ini harus didasarkan pada evaluasi kinerja yang transparan, objektif, dan mempertimbangkan dampaknya terhadap program jangka panjang sepak bola Indonesia," ujar Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, Senin (6/1/2025).
Hetifah khawatir pemecatan STY bisa menimbulkan polemik berkepanjangan.
Pasalnya, STY sudah lima tahun melatih Timnas dan diterima dengan baik oleh masyarakat luas.
"Shin Tae Yong telah menjadi figur yang cukup diterima oleh masyarakat sepak bola Indonesia, sehingga pemecatannya harus dijelaskan dengan baik agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan," kata Hetifah.
Hetifah juga khawatir pemecatan STY juga berdampak pada dukungan publik ke Timnas Indonesia.
Ia menekankan pentingnya PSSI untuk terbuka dan transparan mengenai evaluasi kinerja STY hingga dipecat.
"PSSI perlu mempublikasikan hasil evaluasi kinerja Shin Tae Yong secara terbuka kepada masyarakat," tutur Hetifah.
DPR Rencana Bakal Panggil PSSI
Sementara itu Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hardian Irfani, mengungkapkan pihaknya berencana untuk memanggil PSSI untuk meminta penjelasan terkait pemecatan terhadap Shin Tae-yong.
Baca juga: Patrick Kluivert Dikontrak Dua Tahun Menggantikan STY Kata Fabrizio Romano, Ini Rekam Jejak Kluivert
Ia mengatakan, pemanggilan PSSI juga sekaligus untuk membahas calon pemain naturalisasi.
Kendati demikian, Lalu tidak menjelaskan waktu pemanggilan terhadap PSSI tersebut.
"InsyaAllah dalam waktu dekat kami akan undang PSSI dalam rangka usulan naturalisasi sekaligus menanyakan hal ini (pemecatan Shin Tae-yong)," kata Lalu, Senin (6/1/2025).