TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi isu yang menyebutkan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) melindungi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelum jadi tersangka KPK.
Hasto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dan perintangan penyidikan.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengatakan penyidik lebih fokus pada substansi perkara ketimbang menanggapi tuduhan yang tidak memiliki dasar.
"Selama kemudian itu sifatnya keterangan yang katanya sana, katanya situ, saya yakin penyidik tidak akan fokus kepada itu, tapi fokus kepada perkara," kata Setyo, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Setyo juga memastikan, setiap orang yang berkaitan dengan perkara akan dipanggil untuk diperiksa.
Ia menekankan, pemeriksaan tersebut dilakukan jika ada relevansi dan kepentingan dengan kasus yang sedang ditangani.
"Ya kalau pemeriksaan dilakukan pastinya karena ada kepentingan dan kesaksian-kesaksian itu relevan dengan perkara yang ditangani," ujar Setyo.
Sebelumnya, Jokowi disebut mantan kader PDIP, Effendi Simbolon, banyak berjasa menjaga Hasto Kristiyanto sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Pernyataan Effendi muncul ketika ia dimintai komentar soal dugaan politisasi di balik status Hasto sebagai tersangka.
Jokowi sendiri juga telah memberikan responsnya terhadap hal ini.
"Melindungi seperti apa, tanya yang ngomong,” ujar Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/1/2024).
Baca juga: Video KPK Buka Suara seusai Periksa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto 3,5 Jam tapi Tak Ditahan
Jokowi pun meminta agar hal itu ditanyakan kepada Effendi langsung.
"Tanyakan ke Pak Effendi, tanya ke Pak Effendi,” ucapnya.
Mantan Wali Kota Solo itu, menegaskan bahwa dirinya sebagai mantan kader PDI-P tidak seharusnya dikaitkan urusan internal partai tersebut.