“Kekuatan paspor tidak hanya dilihat dari jumlah negara yang memberikan akses bebas visa, tetapi juga hal tersebut bisa tercapai dari kepercayaan dunia terhadap stabilitas politik, keamanan, ekonomi, dan hubungan diplomatik kita.
Saya berharap Kemenlu di bawah Menteri Sugiono dapat mengambil langkah-langkah diplomatik yang diperlukan untuk memperkuat kepercayaan dunia kepada Indonesia” kata Okta.
Selain itu, Okta menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan potensi domestik, seperti pariwisata, budaya, dan kekayaan alam, sebagai daya tarik untuk meningkatkan hubungan bilateral.
“Indonesia memiliki daya tarik global yang luar biasa, baik dari segi pariwisata maupun budaya. Hal ini dapat menjadi modal untuk memperluas kerja sama dengan negara lain, sehingga meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia dan memperkuat akses global warganya,” jelasnya.
Optimisme di Bawah Pemerintahan Presiden Prabowo
Okta menyatakan keyakinannya bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia akan menjadi aktor yang semakin strategis di dunia internasional.
“Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, saya percaya Indonesia akan semakin dihormati di panggung internasional, dan hal itu akan berdampak langsung pada penguatan paspor kita,” ujarnya optimis.
Okta menilai, pemerintahan saat ini telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan hubungan bilateral dan multilateral. Hal ini ke depan akan berdampak kepada kekuatan paspor Indonesia.
“Pemerintahan Presiden Prabowo memiliki potensi besar untuk membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi di dunia internasional. Beberapa kunjungan luar negeri yang dilakukan menghasilkan hubungan bilateral dan multilateral yang sangat baik dengan negara-negara lainnya.
Saya yakin kekuatan paspor kita nantinya akan meningkat dan bisa menjadi salah satu cerminan dari kesuksesan diplomasi luar negeri kita," tutup Okta.