Kasus Korupsi Minyak Mentah

Bukan Isu Politik, Analis Ingatkan Fokus pada Substansi Kasus Korupsi Pertamina: Ungkap Dalangnya!

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERSANGKA KORUPSI PERTAMAX - (Kiri ke kanan atas) Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya; VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga, Edward Corne; dan Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. (Kiri ke kanan bawah) Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional, Sani Dinar Saifuddin; VP Feedstock PT Kilang Pertamina Internasional, Agus Purwono; dan Dirut PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi. Keenam petinggi Pertamina ini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina periode 2018-2023. Akibat perbuatan mereka, negara merugi hingga Rp193,7 triliun.
TERSANGKA KORUPSI PERTAMAX - (Kiri ke kanan atas) Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya; VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga, Edward Corne; dan Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. (Kiri ke kanan bawah) Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional, Sani Dinar Saifuddin; VP Feedstock PT Kilang Pertamina Internasional, Agus Purwono; dan Dirut PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi. Keenam petinggi Pertamina ini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina periode 2018-2023. Akibat perbuatan mereka, negara merugi hingga Rp193,7 triliun.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) mengingatkan agar kasus dugaan korupsi di Pertamina Patra Niaga yang merugikan negara hingga Rp 193 triliun per tahun tidak terseret ke dalam narasi politik.

Ia menegaskan bahwa fokus utama seharusnya tetap pada pengungkapan dalang di balik skandal tersebut.

"Ini adalah kasus besar dengan dampak luar biasa bagi negara. Masyarakat seharusnya tidak terjebak dalam sisi politisnya, tapi soroti terus dan fokus ke kasus korupsinya saja. Dalangnya harus diungkap," kata Hensa kepada wartawan, Sabtu (8/3/2025).

Ia juga menyoroti kecenderungan publik yang mengaitkan kasus ini dengan figur-figur politik yang tidak termasuk dalam daftar tersangka.

Menurutnya, hal ini justru bisa mengaburkan proses hukum yang sedang berjalan.

"Ketika kasus ini ditarik ke ranah politik, perhatian publik jadi terpecah. Padahal, yang terpenting adalah memastikan keadilan ditegakkan dan kerugian negara bisa diminimalisir," ujarnya.

Lebih lanjut, Hensa menegaskan bahwa skandal ini bukan hanya soal besarnya kerugian negara, tetapi juga soal kepercayaan publik terhadap institusi negara.

Menurutnya, pengawasan publik yang kritis sangat dibutuhkan agar kasus ini tidak tenggelam dalam agenda politik semata.

“Kita harus pastikan hukum berjalan sebagaimana mestinya," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini