Ahok juga membongkar tabiat Riva Siahaan Cs yang kini menyandang status tersangka.
Rupanya, saat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok kerap memarahi Riva, Maya, dan Yoki.
Ahok menilai ketiganya kerap ngeyel ketika diberitahu olehnya.
Bahkan, menurut Ahok, ketiganya tidak pernah mengikuti arahannya untuk membenarkan sesuatu yang keliru.
"Mereka ini ya dimarahi paling pintar. Dimarahi cuma diam, ngeyel nggak dikerjain. Minggu depan datang, sama lagi," katanya.
Selain itu, Ahok juga menyebut Riva, Maya, dan Yoki adalah sosok di balik transaksi pembayaran di SPBU masih menggunakan sistem cash atau uang tunai.
Padahal, sejak empat tahun lalu Ahok sudah meminta kepada ketiganya untuk mengubah sistem pembayaran di SPBU menggunakan aplikasi MyPertamina.
Ahok menilai ketiga tersangka seakan tidak pernah takut kepadanya.
Sebab, Riva, Maya, dan Yoki selalu mengulang kesalahan karena Ahok tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemecatan.
Kini setelah kasus mega korupsi Pertamina terungkap, Ahok pun mempertanyakan mengapa Riva, Maya, hingga Yoki tak kunjung dipecat dari perusahaan plat merah tersebut.
"Kalau yang brengsek-brengsek ini masih bercokol, berarti yang bisa memecatnya ada apa?" ujar Ahok.
Curiga Ada Andil BPK
Pada kesempatan lain, Ahok mengungkap kecurigaannya terhadap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Ia menduga, ada keterlibatan BPK di balik kasus korupsi di Pertamina.
"Ini kasus bukan cuma (terkait) Riva Siahaan (sebagai dirut) PT Pertamina Patra Niaga, kok. Mana mungkin."
"Saya pikir oknum BPK bisa terlibat. Kan kalian juga yang nglakuin audit," katanya, dikutip dari YouTube Narasi, Sabtu (1/3/2025).
(Tribunnews.com/Milani/Jayanti Tri Utami)