“Saat bergerak maju, kami akan terus mengambil pendekatan yang mengutamakan pelanggan untuk mengatasi masalah mendasar, dengan teknologi,” kata Nipun, seperti dilansir dari Kontan dalam artikel "Ula raih pendanaan tambahan seri B lebih dari US$ 23 juta, setara Rp 328,4 miliar".
Total, Ula mengumpulkan 140,6 juta dolar AS sejak berdiri tahun lalu. Startup ini, Ula mengklaim bisnis tumbuh 230 kali lipat. Ula kini menawarkan lebih dari 6.000 produk dan menggaet 70.000 lebih warung. Ula juga memiliki tim yang tersebar di tiga negara.
Perusahaan mengatakan akan berinvestasi dalam ekspansi geografis, produk, dan tim, dengan fokus mendukung komunitas pengecer yang kurang terlayani di kota-kota tingkat 2 hingga tingkat 4 melalui teknologi.
Ula juga akan memperluas penawaran beli sekarang, bayar nanti untuk membantu pemilik usaha kecil memasukkan AI ke dalam operasi mereka untuk manajemen bisnis yang lebih baik.
Berdasarkan laman resmi, Ula menyediakan tiga layanan yakni: Lokapasar B2B: menyediakan produk dengan harga yang diklaim kompetitif Program penjualan berbasis komunitas.
CEO Amazon Jeff Bezos Investasi di Startup e-commerce Indonesia Ula
Sebelumnya, Founder Amazon Jeff Bezos telah bergabung dalam putaran pendanaan terbaru untuk startup Indonesia Ula. Hal ini menandai investasi pertama orang terkaya kedua di dunia itu untuk kawasan Asia Tenggara.
Bezos berpartisipasi dalam pendanaan Seri B Ula melalui Bezos Expedition, sebuah kantor keluarga miliarder ini yang mengelola investasi pribadinya termasuk perusahaan kedirgantaraan 'Blue Origin'.
Putaran terakhir Ula yang mengumpulkan 87 juta dolar Amerika Serikat (AS), dipimpin oleh Prosus Ventures, Tencent dan B-Capital.
Baca juga: Amazon dan Google Diundang ke Forum Gedung Putih, Bahas Teknologi Kuantum
Menurut Venture Capital Insight, nilai investasi terbaru perusahaan itu sebesar 490 juta dolar AS.
Dikutip dari laman Forbes, Kamis (7/10/2021), investor telah menggelontorkan dana ke perusahaan teknologi Indonesia ini yang bertujuan untuk memodernisasi toko tradisional yang disebut sebagai 'warung' dengan membawanya secara online.
Sebelumnya, Ula berhasil mengamankan putaran unggulan 10,5 juta dolar AS pada Juni 2020 dan putaran Seri A sebesar 20 juta dolar AS pada Januari lalu.
"Kami diluncurkan pada 2020 dengan misi tunggal untuk memberdayakan peritel kecil dengan teknologi untuk meningkatkan pendapatan mereka. Kami mengambil pendekatan jangka panjang untuk memecahkan masalah mendasar peritel tradisional dengan berinvestasi dalam teknologi, rantai pasokan, dan penawaran kredit dengan data," kata salah satu Founder dan CEO Ula, Nipun Mehra.
Mehra sendiri merupakan mantan Eksekutif Flipkart di India dan mantan mitra di Sequoia Capital India.