“Ini juga membuat industri lebih kompetitif dan menciptakan lapangan permainan yang seimbang di mana ini merupakan hal yang baik.
Baca juga: Ketua Satgas Waspada Investasi: Waspada dalam Investasi Aset Kripto, Kenali Status Perizinannya
Hanya saja, yang dapat bertahan dan eksis adalah aset kritp yang punya sistem yang baik dan komunitas yang kuat,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (3/12/2021).
Senada Pengamat dan Investor Aset Kripto Vinsensius Sitepu Kripto menilai kemunculan aset-aset kripro dalam negeri ini merupakan tanda baik.
Dengan semakin inovatifnya para developer untuk menarik perhatian para trader dan investor baru, dampaknya adalah persaingan ketat tersebut akan mengembangkan use case masing-masing kripto.
Kendati begitu, Vinsensius mengaku cukup sulit melihat prospek aset-aset tersebut secara jangka panjang.
Pasalnya, seluruh aset kripto yang ada baik sebagai sebuah produk dan utilitas, sangat bergantung pada kegunaan kripto itu sendiri.
Dengan kata lain, keluasan dan nilainya juga bergantung pada jumlah penggunanya .
Oleh karena itu, menurutnya, salah satu indikator yang bisa dijadikan pertimbangan adalah jika penggunanya banyak dan diiringi volume yang besar dan bidang utilitasnya juga bagus, maka hal tersebut bisa jadi basis pertimbangan yang baik.
“Hanya saja, kebanyakan pengguna kripto kebanyakan "agak ragu" dengan nilai tambah, potensi masa depan dari kripto-kripto lokal.
Pasalnya, pengguna lebih suka kripto di luar negeri yang sudah jelas biaya marketingnya, use case, kemitraan dll,” imbuh Vinsensius.
Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk para trader dan investor sebaiknya harus tetap berhati-hati dan memasang sikap skeptis dulu terhadap aset kripto yang ada, termasuk buatan lokal.
Dimulai dengan pelajari baik-baik potensinya, apakah ada potensi scam atau tidak dan pastikan pasar kriptonya juga likuid, sehingga mudah untuk menjual dan membeli.
“Selain use case-nya, saya pikir harus melihat dari member atau pengguna yang dominan artinya kapitalisasinya juga harus besar.
Terus harus tetap hati-hati karena tidak menutup kemungkinan tindakan penipuan,” Sutopo menambahkan.