News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahun Ini, Blockchain Game Diramal Bakal Jadi Tren

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi blockchain.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia istilah blockchain dan mata uang kripto sudah dikenal oleh khalayak ramai, bahkan sekarang masyarakat sedang ‘demam’ NFT.

Mulai dari Ghozali dengan NFT yang total hingga Rp 1,5 milliar hingga Karafuru yang telah berhasil menjual NFT seharga 5 ETH di Opensea (ratusan miliar rupiah).

Di sisi lain penggunaan blockchain selain untuk NFT, salah satu area yang sedang berkembang dengan sangat pesat adalah Cryptogaming / Web3 game/ Blockchain game atau lebih dikenal dengan istilah Play2earn.

Baca juga: Lirik Cryptocurrency, Majalah Rolling Stones Ajak Kolaborasi Coinbase Luncurkan NFT Edisi Terbatas

Ketertarikan masyarakat akan blockchain gaming terus meningkat terlihat dari data Google Trends 2021.

Namun terdapat kesenjangan dalam hal pengembangan blockchain game baik di global maupun lokal.

Indonesia sendiri merupakan pasar yang sangat menjanjikan untuk industri game dengan jumlah pemain terbesar se-Asia Tenggara yaitu 118 juta pemain.

Nama besar seperti Tokocrypto pun bahkan sudah mulai mengakselerasi untuk Blockchain game lokal seperti misalnya Duckie Land untuk mendorong pertumbuhan dan animo pengembangan game-game di masa mendatang.

Baca juga: The Giving Block Ungkap Manfaat Donasi Kripto Bagi Badan Amal

Walaupun sangat menjanjikan, perkembangan blockchain game mempunyai barrier to entry yang sangat besar yaitu teknologi, regulasi, skill/pengetahuan dan biaya yang besar, seperti terlihat dari data Blockchain Game Alliance.

Namun dalam waktu dekat ini hadir platform Playfix yang memungkinkan pengembang game membuat blockchain game.

Playfix yang mengusung tagline Web3 Game Publisher, menjanjikan sebuah platform dimana para game developer dapat dengan mudah membangun (Build), meluncurkan (Launch), dan mengembangkan (Grow) blockchain game.

COO Playfix, Raymond Sutanto mengatakan, dunia blockchain game berkembang sangat pesat dan sangat menjanjikan, namun dirinya menyadari tidak semua orang atau game developer mempunyai skill, teknologi dan budget untuk bisa membuat blockchain game.

"Kondisi ini bisa memperlambat adopsi dan growth sehingga kami hadir untuk membuka akses dan memberi jalan kepada semua game developer untuk bergabung di blockchain game,” ujar Raymond dalam keterangannya, Selasa (16/2/2022).

Playfix sendiri sedang dalam tahap pengembangan dan direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2022 ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini