Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Alibaba Group Holding resmi meluncurkan platform NFT untuk para pemain industri digital. Langkah ini dilakukan untuk memperluas pasar Alibaba di kancah internasioanl, mengalahkan saingannya Amazon Web Services.
Melalui layanan di situs web Alibaba Cloud, nantinya platform NFT tersebut dapat membantu pelanggan Alibaba melakukan kegiatan hosting web, memasarkan token digital, serta mempromosikan produk blockchain-as-a-service (BaaS), mengutip dari Cryptopotato.
Tak hanya itu, layanan komputasi awan Alibaba juga memungkinkan pengguna untuk melakukan kegiatan membeli, menjual, menyewakan, atau mendistribusikan berbagai perangkat lunak dan sumber daya digital.
“Layanan NFT dan metaverse sekarang terdaftar di situs web internasional Alibaba Cloud, ” ujar juru bicara Alibaba.
Baca juga: Alibaba Terjun ke Metaverse, Suntik Dana 60 Juta Dolar ke Produsen Kacamata AR
Meski kehadiran NFT di pasar China masuk dalam kategori ilegal, karena token digital ini masuk kedalam zona abu-abu dari sisi hukum, namun hal tersebut tak membuat Alibaba mundur dalam persaingan industri digital.
Baca juga: Tahun Depan, Alibaba Fokus Kembangkan Bisnis Internasional dan E-commerce Pedesaan China
Dengan mengubah strategi pemasarannya ke pasar internasional, Alibaba Holding mampu mendominasi sektor layanan infrastruktur e-commerce global.
Baca juga: Sambut Olimpiade Beijing 2022, Alibaba Rilis 4 NFT Baru
Pendapatan Alibaba unggul 37 persen dari pesaingnya, Amazon Web Services. Alibaba juga sukses meraup keuntungan sebesar 27,4 miliar dolar AS. Meski pasar NFT saat ini tengah diterpa bearish.
Dimana jumlah penjualan harian NFT global pada minggu lalu anjlok di harga 20.000 dolar AS. Penurunan juga dialami Dompet pasar NFT yang ikut terkerek turun sekitar 17.000 dolar AS, imbas dari runtuhnya stablecoin algoritma Terra USD pada bulan Mei lalu.