“Fungsi antara aset kripto dan Rupiah digital itu berbeda. Tetapi, baik pelaku usaha seperti kami dan pemerintah memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan literasi keuangan digital. Indodax selaku penyedia platform investasi digital juga memiliki tujuan serupa," bebernya.
"Mari kita bersama-sama meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bangsa. Saya percaya blockchain maupun kripto dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia sebagaimana sekarang sudah jutaan orang menggantungkan hidupnya di Indonesia melalui transaksi jual beli kripto di Indodax,” ajaknya.
Apa Itu Uang Rupiah Digital?
Bank Indonesia (BI) bakal merilis uang rupiah digital.
Uang rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) dirilis BI guna mengatasi risiko terhadap stabilitas dari aset kripto.
Dikutip dari Kontan.co.id, uang rupiah digital adalah mata uang digital yang dikeluarkan BI yang memiliki konsep sama dengan mata uang kripto.
Akan tetapi, harga uang rupiah digital dipatok berdasarkan mata uang kartal negara terkait.
Mayoritas bank sentral dunia telah mulai melakukan tahapan riset dan percobaan sesuai dengan karakteristik negaranya masing-masing.
Baca juga: Bank Indonesia Percepat Kesiapan Penerbitan Rupiah Digital
Berbagai bank sentral berhati-hati dan terus mempelajari kemungkinan dampak dari CBDC tersebut, termasuk Indonesia.
Bank Indonesia terus mendalami CBDC dan akhir tahun ini berada pada tahap untuk mengeluarkan white paper pengembangan Digital Rupiah.
Dikutip dari rilis BI, eksplorasi penerbitan CBDC dilakukan berdasarkan enam tujuan, yaitu:
1. Menyediakan alat pembayaran digital yang risk-free menggunakan central bank money.
2. Memitigasi risiko non-sovereign digital currency.
3. Memperluas efisiensi dan ketahapan sistem pembayaran, termasuk cross border.