Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Usai memecat puluhan ribu karyawan, perbankan investasi terbesar di Amerika, Goldman Sachs dilaporkan tengah fokus menggenjot bisnis aset digitalnya dengan mengeksplorasi penggunaan blockchain dalam layanan keuangan global.
Informasi tersebut diketahui publik setelah Kepala Divisi Aset Digital Goldman Sachs, Matthew McDermott baru – baru ini mengungkap rencana perusahaan yang akan memperluas ekspansi demi memperkuat bisnis berbasis blockchain.
Baca juga: Pasca PHK Massal, Netflix Ungkap Rencana Buka Kantor Baru di Vietnam
Terlepas dari volatilitas pasar yang terus bergejolak akibat dari crypto winter hingga menghancurkan perusahaan aset digital dan membuat lembaga keuangan tradisional mengendurkan tensinya terhadap aset digital, namun hal tersebut tak lantas membuat Goldman mundur dari industri blockchain
Justru ditengah ancaman tersebut,Goldman terus membuat kemajuan dengan memperluas keahlian perdagangan mata digital melalui eksekusi perdagangan di platform blockchain privat miliknya, yaitu GS DAP.
McDermott menjelaskan dengan memanfaatkan blockchain, investor dapat melihat data secara lebih transparan dan lengkap. Hal itu yang membuat unit bisnis baru Goldman Sachs lebih berkembang dibanding unit lainnya. Sehingga Goldman bisa meraup lebih banyak keuntungan lewat investor di pasar sekunder.
Untuk mendukung rencana ekspansi di industri aset digital, Goldman bahkan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan pemangkasan karyawan di divisi aset digital yang saat ini telah mencapai 70 staf.
“Perusahaan sangat mendukung eksplorasi penggunaan blockchain dan divisi aset digital akan memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan permintaan,” jelas McDermott, seperti yang dikutip dari Coindesk.
Dukungan Goldman Sachs terhadap industri kripto sudah mulai terlihat sejak tahun 2022 lalu, Goldman bahkan rela menghabiskan dana mencapai puluhan dolar AS hanya untuk melakukan investasi kripto pada 11 perusahaan aset digital yang menyediakan layanan seperti compliance, data cryptocurrency, dan manajemen blockchain.
Baca juga: Terdampak Kontraksi Pasar Kripto, Polygon Labs PHK 100 Pekerja
“Goldman memang melihat beberapa peluang yang sangat menarik, dengan harga yang jauh lebih masuk akal, alasan ini yang membuat kami memborong bisnis kripto, ” kata McDermott dalam sebuah wawancara, pada Desember lalu.
Tak hanya Goldman, belakangan sejumlah layanan keuangan asal AS lainnya juga ikut berkecimpung dalam proyek aset digital, salah satunya seperti Credit Suisse. Kendati pasar kripto tengah mengalami penurunan pasar, layanan keuangan ini justru meningkatkan investasi dalam industri kripto. Dengan melakukan pendanaan senilai 65 juta dolar AS ke platform infrastruktur aset digital bernama Taurus, yang berbasis di Swiss.