Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Platform sosial media Twitter kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran baru, dengan menargetkan sekitar 50 karyawan dari tim Teknik yang mendukung teknologi periklanan Twitter.
Twitter hingga kini belum mau menanggapi pertanyaan publik mengenai rumor PHK tersebut, namun mengutip informasi dari orang-orang Reuters yang mengetahui masalah itu, PHK dilakukan Elon Musk selaku CEO Twitter lantaran platform berlogo burung biru itu gagal membukukan lonjakan laba.
Baca juga: Elon Musk Ubah Iklan Twitter Mirip Tampilan di Google demi Genjot Pendapatan
Setelah para pengiklan besar kabur meninggalkan Twitter, akibat penerapan kebijakan – kebijakan kontroversial yang diberlakukan Musk pasca mengakuisisi Twitter. Tekanan tersebut kemudian membuat bisnis iklan Twitter anjlok mencapai 71 persen selama Desember kemarin.
Tak hanya itu imbas penerapan kebijakan kontroversial saham Twitter diperdagangan Wall Street juga ikut menyusut sebesar 65 persen di sepanjang tahun 2022. Berbanding terbalik bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Kemerosotan ini yang mendorong Elon Musk untuk melakukan PHK untuk mengimbangi penurunan pendapatan perusahaan selama satu tahun terakhir.
“Kami mengalami penurunan pendapatan yang sangat besar karena pengiklan menarik pengeluaran di tengah kekhawatiran tentang moderasi konten.” Jelas juru bicara Twitter pada pertemuan di akhir November lalu.
Sebagai informasi PHK ini merupakan kali kedelapan yang dilakukan Elon Musk. Tercatat sejak bulan Oktober tahun lalu. Musk setidaknya telah memangkas 70 persen atau sekitar 2.000 karyawannya, untuk menekan pembengkakan pengeluaran ditengah ancaman krisis pasar global.
Baca juga: Pengguna Twitter Blue Kini Bisa Autentikasi Akun Lewat SMS Gratis
Tak hanya memangkas jumlah karyawan pada awal bulan lalu Musk bakwan turut menutup beberapa kantor cabang Titter yang ada di India, Singapura, London dan California usai perusahaan menunda pembayaran sewa gedung senilai ratusan miliaran dolar selama berbulan – bulan.
Munculnya serangkaian tekanan ini membuat banyak pihak berasumsi saat ini Twitter tengah mengalami kebangkrutan, hingga Elon Musk melakukan PHK massal serta tak dapat membayarkan biaya sewa gedung dan terpaksa menunggak pembayaran selama berminggu-minggu.
Sejumlah cara kini tengah dilakukan Twitter untuk menggenjot pendapatan kuartalnya seperti merilis fitur berbayar, mengobral perabotan dan perkakas kantor, hingga mengubah tampilan iklan mirip seperti konsep yang digunakan pada Google Search.
Dimana iklan Twitter Musk akan meningkatkan personalisasi sehingga tampilannya akan terlihat lebih efektif dibandingkan para pesaingnya. Dengan monetisasi bisnis iklannya Musk yakin pendapatan Twitter dapat meningkat pesat sehingga bisa mengembalikkan kerugian di kuartal sebelumnya.