News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dampak Keruntuhan SVB, Investor Kripto Beralih ke Bursa Terdesentralisasi

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) membuat investor kripto, terutama yang memegang stablecoin USD Coin (USDC), memindahkan aset mereka dari bursa terpusat (CEX) ke bursa terdesentralisasi (DEX).

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) membuat investor kripto, terutama yang memegang stablecoin USD Coin (USDC), memindahkan aset mereka dari bursa terpusat (CEX) ke bursa terdesentralisasi (DEX).

Dikutip dari Cointelegraph, firma analisis blockchain Chainalysis menyatakan arus keluar dari CEX sering mengalami lonjakan di tengah gejolak yang dihadapi industri perbankan Amerika Serikat.

Hal tersebut terjadi lantaran investor khawatir kehilangan akses ke dana mereka saat bursa terpusat turun atau down.

Sebagai informasi, bursa kripto terpusat atau CEX adalah platform yang memungkinkan pedagang untuk membeli, menjual, dan menukar mata uang kripto dengan mata uang fiat atau mata uang kripto lainnya.

Pertukaran kripto Binance, Coinbase, Kraken dan Gemini merupakan beberapa CEX yang populer di dunia.

Jika CEX melibatkan perusahaan organisasi pusat yang bertindak sebagai orang ketiga untuk menyimpan aset, mengatur pertukaran, dan mengenakan biaya pertukaran, DEX mengandalkan smart contract yang dijalankan sendiri untuk memfasilitasi trading kripto.

Beberapa DEX yang terkenal antara lain Defi Swap, Uniswap, Curve, dan 1inch.

Sementara itu, data Chainalysis menunjukkan arus keluar per jam dari CEX ke DEX melonjak menjadi lebih dari 300 juta dolar AS pada 11 Maret, sehari setelah SVB ditutup oleh regulator California.

Baca juga: Profil Silicon Valley Bank yang Bangkrut dan Mengguncang Perbankan Global

Namun, data dari platform analitik blockchain Token Terminal menunjukkan lonjakan volume perdagangan harian untuk DEX yang besar berumur pendek dalam kedua kasus tersebut.

USDC diidentifikasi sebagai salah satu aset teratas yang dipindahkan ke DEX. Menurut Chainalysis hal itu tidak mengejutkan, mengingat USDC di-depegged setelah penerbit stablecoin itu, Circle, mengumumkan memiliki cadangan 3,3 miliar dolar AS yang tertahan di SVB, sehingga mendorong banyak CEX seperti Coinbase menghentikan sementara perdagangan USDC.

Baca juga: JPMorgan Kebanjiran Nasabah Baru Pasca Kolapsnya Silicon Valley Bank

Yang mengejutkan, catat Chainalysis, adalah lonjakan akuisisi USDC pada DEX besar seperti Curve3pool dan Uniswap.

“Beberapa aset melihat lonjakan besar dalam akuisisi pengguna, tetapi tidak lebih dari USDC,” tulis perusahaan analisis blockchain itu.

Chainalysis berteori ini terjadi akibat tingginya kepercayaan investor pada stablecoin, dengan beberapa investor bertaruh stablecoin akan kembali mendapatkan pasaknya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini