News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

CTO Tether Klaim USDT Jadi Aset Teraman di Tengah Krisis Perbankan

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tether

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Chief Technology Officer (CTO) perusahaan cryptocurrency Tether Limited, Paolo Ardoino, mengklaim stablecoin Tether (USDT) menjadi “aset teraman untuk dimiliki” di tengah krisis perbankan.

Ardoino mengungkapkan Tether Limited memproyeksikan keuntungan perusahaan pada kuartal pertama tahun ini dapat mencapai 700 juta dolar AS, menyamai keuntungan pada kuartal terakhir 2022.

“Saya belum memiliki angka final, tetapi laba kuartal ini mungkin akan sama dengan kuartal terakhir tahun 2022,” kata Ardoino, seperti yang dikutip dari Cointelegraph.

Baca juga: Tether Pangkas Kepemilikan Surat Berharga Komersial Hingga Nol Persen

Dia menambahkan, Tether menghasilkan laba sebesar 700 juta dolar AS pada kuartal terakhir tahun lalu. Selain itu, Tether juga memiliki “tambahan dari 950 juta dolar AS” pada 31 Desember 2022.

“Jadi itu berarti ekuitas perusahaan kami akan tumbuh menjadi $1,5 miliar atau $1,7 miliar yang berada di atas cadangan yang kami miliki yang mendukung 100 persen aset,” imbuhnya.

Ardoino melanjutkan, USDT menjadi "aset teraman untuk dimiliki di dunia" karena perusahaan ini berbeda dari bank berdasarkan model cadangan fraksional (fractional reserve). Dia secara tegas merujuk pada krisis yang sedang berlangsung di sistem perbankan Amerika Serikat, dengan bank-bank seperti Silicon Valley Bank (SVB) runtuh karena masalah dengan model cadangan fraksional.

CTO Tether juga mengungkapkan dia adalah penggemar Bitcoin (BTC), yang menjadi lindung nilai Tether.

“Saya suka Bitcoin dan itu adalah lindung nilai kami, dan itulah mengapa kami berada di Bitcoin, karena kami tidak mempercayai orang-orang itu sehingga mereka mengambil begitu banyak risiko pada simpanan pelanggan," ungkap Ardoino.

Baca juga: Sejak Awal 2023 Harga Bitcoin Melonjak 65 Persen ke Level Rp428 Juta, Ini Saran untuk Investor

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Tether secara agresif memotong dukungannya pada surat berharga komersial (commercial paper), menjadi nol persen pada akhir 2022. Selain menghapus surat berharga komersial dari cadangannya, Tether mengganti investasi tersebut dengan Treasury AS.

Dengan adanya perombakan ini, diketahui total kepemilikan aset T-bills Tether naik dari 43,5 persen menjadi 58,1 persen.

Berita tersebut muncul di tengah upaya Tether untuk terus meningkatkan dominasi pasarnya, dengan kapitalisasi pasar USDT bertambah sekitar 8 miliar dolar AS sejak 28 Februari.

Sementara dominasi pasar USDT mengalami peningkatan, stablecoin saingannya, USD Coin (USDC) yang diterbitkan Circle, telah kehilangan pangsa pasarnya, dengan kapitalisasi pasar turun 18 persen sejak akhir Februari.

Circle telah menghadapi masalah besar karena terpapar keruntuhan SVB, dengan stablecoin USDC secara singkat kehilangan pasak 1:1 dengan dolar AS. Menyusul insiden itu, Circle mengumumkan Cross River sebagai mitra perbankan baru dan memperluas hubungan dengan BNY Mellon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini