Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform kredit digital, Kredivo menilai akses keuangan dan layanan kesehatan yang merata menjadi faktor penting dalam mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas serta sejahtera.
Oleh karena itu, sejak 2021 Kredivo bekerja sama dengan 1000 Days Fund untuk fokus melakukan edukasi kesehatan mendasar dan krusial, termasuk pentingnya pencegahan stunting.
VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengatakan, Kredivo percaya pada pentingnya akses yang inklusif bagi semua kalangan, baik layanan keuangan maupun layanan kesehatan agar anak-anak Indonesia terbebas dari stunting, seperti yang diupayakan 1000 Days Fund.
Baca juga: Platform Fintech Ini Gandeng Unicef Bantu Tingkatkan Kesejahteraan Anak
"Kolaborasi ini merupakan bentuk langkah proaktif kami dalam mencegah konsekuensi jangka panjang dari kurang gizi, dan memastikan setiap anak dapat berkembang dengan potensi penuh agar menjadi generasi yang sehat dan dapat berkontribusi terhadap masa depan negara," papar Indina dalam keterangannya, Jumat (26/5/2023).
Selama 2022, kata Indina, lebih dari 300 ribu titik menjadi fokus edukasi Kredivo bersama 1000 Days Fund terkait pencegahan stunting dan hasilnya sebanyak tujuh dari 10 orang tua telah mengubah pola pengasuhan anak guna menghindari stunting.
Ia menyebut, selain melalui inovasi Poster Pintar, edukasi juga dilakukan secara strategis dengan menggandeng lebih dari 2 ribu bidan dan 40 ribu kader Posyandu.
Chief Financial Officer 1000 Days Fund, Theresia V. Sihombing mengatakan, pada 2022 telah berhasil mendistribusikan ratusan ribu Poster Pintar, yang berarti juga ratusan ribu anak Indonesia terselamatkan dari bahaya stunting.
"Saat ini, Poster Pintar adalah satu-satunya alat edukasi pencegahan stunting yang ada di rumah keluarga Indonesia. Kami optimis, langkah ini akan terus memberi dampak positif hingga bertahun-tahun ke depan bagi masyarakat Indonesia,” paparnya.
Baca juga: Startup Fintech Bantu Pemerintah Dorong Inklusi Keuangan Nasional
Diketahui, pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi menekankan bahwa target angka prevalensi stunting di 2024 berada di bawah 14 persen.
Sedangkan menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan angka stunting di Indonesia masih berada di angka 21,6%.