Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, VIENTIANE – Pemerintah Laos berencana mengadopsi teknologi blockchain untuk mempercepat transformasi digital di negaranya.
Rencana tersebut diungkapkan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone dalam pertemuan dengan para ahli blockchain dan berbagai pemimpin dari departemen ekonomi negara itu pada Jumat (26/5/2023).
Selama pertemuan itu, Siphandone juga menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam berbagai proses pemerintahan dan memanfaatkannya secara ekstensif untuk manajemen administrasi dan layanan publik.
“Mengadopsi teknologi blockchain sangat penting untuk mencapai tujuan jangka panjang Laos terutama dalam hal pembangunan nasional, ekonomi dan sosial,” katanya.
Sementara itu, perusahaan perangkat lunak asal Singapura, MetaBank mengatakan fokus utama pertemuan tersebut berkisar pada percepatan transformasi digital Laos dengan memanfaatkan berbagai teknologi digital.
MetaBank merupakan organisasi mitra Kementerian Teknologi Laos. Keduanya telah berencana untuk membuat pusat penelitian dan pengembangan blockchain untuk mendukung inisiatif Blockchain 4.0 Laos.
Pertukaran Mata Uang Digital
Pada Februari silam, bank sentral Laos juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan perangkat lunak asal Jepang yakni Soramitsu untuk meluncurkan platform pertukaran mata uang digital.
Baca juga: Percepat Ekosistem Blockchain, Tokoin Perluas Akses Token-to Voucher
Di bawah proyek ini, mata uang digital Laos yang disebut DLak nantinya dapat ditukar dengan mata uang fiat atau konvensional untuk digunakan dalam transaksi real time dengan penjual yang telah berpartisipasi menggunakan kode dan aplikasi QR.