TRIBUNNEWS.COM -- Bisnis mata uang kripto di tanah air kini telah menjadi fenomena.
Para investor bisnis digital ini terus mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan.
Hingga April 2023 lalu, jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 17,25 juta orang.
Dengan demikian, menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) jumlah mengalami peningkatan sebesar 11.000 orang atau 0,64 persen dibandingkan dengan bulan Maret 2023 sebanyak 17,14 juta orang.
Baca juga: Update Harga Kripto Jumat, 9 Juni 2023: Bitcoin Turun Jadi 26.376 Dolar AS, Ethereum 1.833 Dolar AS
Jika dilihat secara tahunan, terjadi kenaikan sekitar 3,52 juta orang atau 25,64 persen dari bulan April 2022 yang mencatat 13,73 juta orang.
Meskipun terjadi peningkatan yang signifikan, pertumbuhan jumlah investor kripto cenderung melambat.
Pada bulan April 2023, pertumbuhannya mencapai 7,52 persen, yang merupakan yang tertinggi dalam setahun terakhir.
Namun, persentase penambahan investor bulanan terus menurun sejak Oktober 2022 hingga April 2023, bahkan tidak pernah mencapai angka di atas 1 persen.
Hal ini juga sejalan dengan penurunan nilai transaksi kripto di Indonesia.
Pada bulan April 2023, nilai transaksi kripto mencapai Rp 10,77 triliun, mengalami penurunan sebesar 14,15 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp 12,54 triliun.
Jika dibandingkan dengan bulan April 2022 yang mencapai Rp 36,91 triliun, terjadi penurunan sebesar 70,82 persen.
Meskipun tren penurunan nilai transaksi, Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko mengungkapkan optimisme pada perkembangan aset kripto di tahun 2023.
Baca juga: Update Harga Kripto Rabu, 7 Juni 2023: Bitcoin Naik Jadi 26.988 Dolar AS, Ethereum 1.876 Dolar AS
Dia memproyeksikan bahwa meski secara perlahan, aset kripto akan bangkit.
"Walaupun nilai transaksinya itu turun, tetapi pelanggannya jumlahnya meningkat.