Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Bank sentral Thailand dikabarkan sedang bersiap untuk meluncurkan proyek percontohan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Menurut media lokal setempat, tiga lembaga penyedia pembayaran seperti Bank of Ayudhya (Krungsri), Siam Commercial Bank dan penyedia layanan pembayaran berbasis di Singapura 2C2P akan bermitra dengan bank sentral Thailand dalam proyek tersebut.
Adapun masing-masing organisasi tersebut juga telah menyediakan aplikasi untuk pengguna tertentu yang mencakup dompet dan pemindai kode QR.
Baca juga: Percepat Adopsi Mata Uang Digital, Otoritas Inggris Rilis Britcoin
“Krungsri akan mendaftarkan hingga 2.000 anggota staf untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut, bersama dengan sekitar 100 pedagang yang berlokasi di sekitar kantor pusat bank,” kata Sam Tanskul, Managing Director Krungsri Innovate.
Pada Agustus 2022, bank sentral Thailand telah melakukan uji coba proyek tersebut dan bermaksud untuk meluncurkannya secara luas pada akhir tahun lalu. Namun karena terhalang oleh regulasi maka proyek tersebut baru akan diluncurkan bulan ini.
Di samping itu, Thailand juga telah membebaskan pajak penghasilan perusahaan dan pajak pertambahan nilai untuk perusahaan yang mengeluarkan token investasi mulai Maret 2023.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan Thailand dapat kehilangan pendapatan sekitar 1 miliar dolar AS, tetapi dengan adanya penerapan token investasi membuat Thailand dapat meraup pendapatan hingga 3,7 miliar dolar AS selama dua tahun ke depan.