Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR – Sejumlah kendaraan listrik besutan Tesla yang dipasarkan di Malaysia dijual lebih murah ketimbang harga mobil listrik Tesla yang ditawarkan di pasar Asia.
Menurut pantauan media lokal Paultan, suv listrik Tesla model Y yang dibekali sejumlah fitur canggih seperti center gravity, rigid structure, impact protection kini hanya dijual di kisaran harga Rp 600 juta.
Mulai dari Tesla Model Y Standard Range RWD yang dijual 199.000 ringgit atau sekitar Rp 656 jutaan. Kemudian ada Tesla Model Y Long Range AWD seharga 246.000 ringgit atau Rp 811 juta dan terakhir Tesla Model Y Performance AWD yang dijual 288.000 ringgit atau Rp 950 juta.
Baca juga: Gagal Saingi Tesla, Investasi Mobil Listrik BYD Senilai 1 Miliar Dolar AS Ditolak Pemerintah India
Harga tersebut jauh lebih murah ketimbang harga Tesla model Y yang dipasarkan di sejumlah negara Asia lainnya. Seperti di Thailand, harga Tesla model Y dibanderol antara Rp 750 juta hingga Rp 1,1 miliar tergantunhg jenis tipe.
Sementara di Indonesia harga Tesla Model Y 2022 dijual dikisaran harga Rp 1,8 miliar dan Tesla Model Y Long Range dibanderol Rp 2 miliar.
Juru bicara pemerintah Malaysia mengungkap, perbedaan harga kendaraan listrik Tesla Model Y terjadi akibat adanya insentif yang disuntikan PM Anwar Ibrahim kepada para konsumen Malaysia.
Insentif pajak ini diberikan pemerintah Malaysia lewat APBN negara tahun 2023, berkat guyuran insentif tersebut produsen otomotif dan peralatan pengisian daya kendaraan listrik termasuk Tesla bisa mengeklaim potongan harga agar kendaraan listriknya bisa dijual dengan harga terjangkau.
Bukan itu saja, pemerintah Malaysia juga turut memberikan pembebasan bea masuk dan cukai. Dengan begitu mobil listrik Tesla dijual di Malaysia dengan status impor utuh atau CBU bisa dibanderol dengan harga ramah di kantong sampai dengan 31 Desember 2025.
Sedangkan kendaraan yang berstatus CKD atau dirakit secara lokal bebas pajak hingga 31 Desember 2027.
Baca juga: Harga Mobil Listrik Bekas Anjlok, Model Tesla Paling Banyak Terjun Bebas
Tak tanggung – tanggung untuk menarik perhatian perakit kendaraan, pembuatan suku cadang, dan komponen pengisian daya EV, Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (MIDA) bahkan turut menyetujui 58 proyek investasi EV dengan total dana mencapai 26,2 miliar ringgit atau 5,8 miliar dolar AS.
Hal ini sengaja dilakukan PM Malaysia sebagai upaya pemerintah agar masyarakatnya semakin tertarik untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
“Kebijakan berwawasan ke depan yang diberlakukan pemerintah Malaysia saat ini sangat membantu ekspansi Tesla, alasan ini yang membuat kami yakin Malaysia akan menjadi bagian penting dari perkembangan ini," kata Direktur Regional Tesla, Isabel Fan.