TRIBUNNEWS.COM - Ratu kripto Rusia bernama Valeria Fedyakina yang dikenal sebagai 'Bitmama' di kalangan investor kripto ditangkap di Moskow karena diduga menipu klien hampir 7 miliar rubel atau setara 72 juta dolar AS atau sekitar 1 triliun lebih.
Pengusaha wanita tersebut ditahan sejak awal bulan September ini, namun berita penangkapannya baru tersebar pada hari Minggu lalu.
Wanita berusia 28 tahun ini selama ini dikenal memiliki reputasi bagus di kalangan para pemain kripto karena kesuksesan yang dia raih selama bekerja di bursa kripto.
Namanya menjadi sangat populer di Rusia di tengah sanksi Barat terhadap bank-bank Rusia. Fedyakina menghimpun dana tunai dari kliennya dan menjanjikan bisa menarik uang tersebut di negara lain dan menawarkan bonus tambahan untuk penarikan dana tersebut.
Sang ratu kripto menjelaskan model bisnis yang tidak biasa ini dengan menunjuk pada hubungan bisnisnya yang luas dengan perwakilan bisnis dan perusahaan negara, yang memungkinkannya menarik dana untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut laporan media Rusia, Fedyakina banyak melayani klien-klien kaya, dan omzet hariannya dilaporkan mencapai puluhan juta dolar AS.
Namun, setelah dia menghilang pada pertengahan September, kecurigaan mulai muncul bahwa dia telah mengatur skema piramida keuangan dan tidak ada itikad baik mengembalikan uang tersebut.
Saluran Telegram Readovka menyatakan bahwa Fedyakina diyakini telah mencuri uang para investornya sebanyak 150 juta dolar AS.
Seperti dilansir saluran Telegram Baza, Bitmama ditahan otoritas Rusia pada 15 September setelah melakukan transaksi mencurigakan.
Penangkapan dilakukan setelah salah satu kliennya menuduhnya melakukan penipuan. Korban mengaku telah memberi pengusaha 6,7 miliar rubel dengan pemahaman bahwa Fedyakina akan mengembalikannya dengan bonus 1 persen.
Baca juga: Indonesia Jadi Negara Pengadopsi Kripto Tertinggi Ke-7 di Asia, Kalahkan Posisi Thailand
Namun, setelah menyerahkan uang tersebut, pria tersebut menyadari bahwa dia tampaknya telah ditipu dan uang tersebut tidak akan dikembalikan, sehingga mendorongnya untuk menghubungi polisi.
Bitmama saat ini menghadapi hukuman sepuluh tahun penjara karena penipuan jika terbukti bersalah. Meskipun dilaporkan sedang hamil enam bulan, dia ditahan di penjara menunggu persidangan.
Diyakini bahwa jaminannya ditolak karena dia memiliki izin tinggal di Uni Emirat Arab.
Sebelum kasus ini terkuak, dalam kehidupan keseharian, Valeria Fedyakina memiliki gaya hidup glamor dengan kerap memamerkan aktivitas pelesiran mewahnya ke luar negeri seperti terlihat di postingan foto dan videonya di Instagram @bitmama888.
Baca juga: Hacker Korea Utara Diduga Curi Ratusan Juta Kripto untuk Danai Program Nuklir
Di salah satu postingannya Valeria juga memamerkan foto dirinya menjadi sampul majalah Time dan halaman wawancara dengan dirinya.
Awal tahun ini, sejumlah selebritas online Rusia juga menghadapi tuduhan pencucian uang dan penggelapan pajak.
Motivator terkenal Elena Blinovskaya, yang dianggap sebagai salah satu bintang media sosial Rusia dengan penghasilan tertinggi, mengaku gagal membayar pajak lebih dari $11 juta dan memalsukan catatan bisnis untuk menyembunyikan penghasilannya.
Sebelumnya, guru kebugaran Valeria Chekalina dan suaminya didakwa gagal membayar pajak lebih dari $4 juta. Blogger terkemuka Rusia Aleksandra Mitroshina juga mengaku menghindari pajak sebesar $1,2 juta.