News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bangkrut, Bursa Kripto FTX Janji Bayar Ganti Rugi 16,5 Miliar Dolar ke Investor

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bursa kripto FTX yang telah bangkrut sepakat membayar ganti rugi ke investor secara penuh dengan nilai total mencapai 16,5 miliar dolar AS.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bursa kripto FTX yang telah bangkrut sepakat membayar ganti rugi ke investor secara penuh dengan nilai total mencapai 16,5 miliar dolar AS, Selasa (8/10/2024).

Kesepakatan ini ditekan setelah Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat untuk Distrik Delaware menyetujui rencana likuidasi FTX yang memungkinkan perusahaan untuk menggunakan asetnya guna membayar ganti rugi kepada 98 persen pelanggan yang saldonya mengendap di platform tersebut senilai 50.000 dolar AS.

Mengutip dari Reuters, pembayaran ini diperkirakan bakal berlangsung dalam 60 hari setelah pengadilan Distrik Delaware menetapkan tanggal efektif kepada FTX.

Perusahaan memproyeksikan memiliki dana sekitar 14,7 miliar dolar AS hingga 16,5 miliar dolar AS untuk membayar ganti rugi.

Jumlah tersebut diyakini cukup untuk menutupi sekitar 118 persen dari nilai saldo pelanggan saat FTX mengalami keruntuhan pada November 2022.

Sebelum mengalami krisis likuiditas hingga bangkrut, bursa pertukaran cryptocurrency milik Sam Bankman-Fried yakni FTX sempat menjadi salah satu exchange kripto terbesar di dunia.

FTX awalnya merupakan salah satu exchange cryptocurrency dengan volume trading terbesar dan memiliki partnership paling banyak. 

Seiring dengan berjalannya waktu, Sam Bankman-Fried dan tim berhasil menaikan pamor dan volume perdagangan FTX,  membuat bursa tersebut menjadi pemain top di industri kripto dengan valuasi sebesar 32 miliar dolar AS pada Januari 2022.

SBF sukses meraih titel sebagai salah satu orang terkaya di industri ini, serta dikenal sebagai penyelamat di industri kripto, karena kerap memberikan bantuan suntikan dana pada perusahaan cryptocurrency yang sedang mengalami krisis likuiditas.

Sayangnya kesuksesan tersebut terhenti karena FTX tengah hadapi masalah lantaran anak perusahaan Bankman-Fried, Alameda Research mengalami serangkaian kerugian pada Mei dan Juni.

Kasus FTX bermula setelah peneliti kripto Dirty Bubble Media menyebut bahwa perusahaan Sam Bankman Fried lainnya yang bernama Alameda Research mengalami kebangkrutan, munculnya isu ini sontak membuat para investor dari bursa FTX panik.

Baca juga: Australia Tangguhkan Lisensi Platform Pertukaran Kripto FTX

Mereka khawatir apabila FTX akan bernasib sama dengan investor Alameda Research, hal inilah yang mendorong investor kripto mencoba mencairkan dananya yang ada di FTX.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini