Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MILAN – Ferrari mulai menerima pembayaran dalam bentuk mata uang kripto untuk pembelian mobil sport mewahnya di Amerika Serikat (AS).
Keputusan itu diambil sebagai tanggapan atas permintaan dari pasar dan dealer karena banyak kliennya telah berinvestasi dalam kripto.
“Beberapa di antaranya adalah investor muda yang membangun kekayaan mereka melalui mata uang kripto,” kata Chief Marketing and Commercial Officer Ferrari Enrico Galliera dalam sebuah pernyataan, Sabtu (14/10/2023).
Baca juga: Harga Kripto Hingga Akhir 2023 Diprediksi Mengalami Kenaikan Usai RUU Bipartisan di Amerika Disahkan
Galliera tidak menjelaskan berapa banyak mobil yang diperkirakan akan dijual Ferrari kepada pelanggan di AS dengan menggunakan mata uang kripto.
Meski begitu, dia mengatakan portofolio pesanan perusahaan cukup kuat dan terpesan penuh hingga 2025 mendatang.
Untuk tahap awal di AS, produsen mobil sport asal Italia itu akan bekerja sama dengan penyedia layanan pembayaran kripto, BitPay dan akan mengizin pelanggan melakukan transaksi dalam bentuk Bitcoin, Ethereum, dan USDC.
“Harga tidak akan berubah, tidak ada biaya, tidak ada biaya tambahan jika Anda membayar melalui mata uang kripto,” jelas Galliera.
Perluasan Pembayaran Kripto ke Eropa
Perusahaan juga berencana untuk memperluas skema pembayaran kripto ke Eropa pada kuartal I tahun depan dan kemudian ke wilayah lain, di mana kripto diterima secara hukum.
Baca juga: Peran Aktif Regulator Bikin Industri Kripto dan Teknologi Blockchain Tumbuh Pesat
“Ketertarikan terhadap AS dan Eropa sama, kami tidak melihat perbedaan besar,” kata Galliera.
Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) merupakan wilayah yang menyumbang sekitar 46 persen dari total penjualan mobil Ferrari pada paruh pertama tahun ini.