TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform investasi aset kripto, Bittime bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk memberikan akses edukasi hingga karier di industri blockchain.
Melalui kerjasama ini, Bittime berharap anak-anak muda Indonesia mampu bersaing dalam hal berkarier di dunia blockchain dan aset kripto yang berskala global.
CEO Bittime Ryan Lymn mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi Universitas Pelita Harapan yang mampu mengikuti dan mengerti perubahan tren pasar kerja dunia.
Baca juga: Antisipasi Volatilitas Pasar, Investor Kripto Diimbau Lakukan Diversifikasi Portofolio
Ia menilai sudah saatnya lembaga pendidikan mulai melihat peluang karir menjanjikan di industri blockchain.
“Kita semua tahu bahwa industri teknologi dan blockchain adalah masa depan. Bittime sangat mengapresiasi Universitas Pelita Harapan yang selalu mengikuti perkembangan zaman dan menyadari peluang industri yang akan semakin berkembang di masa depan,” ujar Ryan ditulis Senin (19/2/2024).
Ryan menjelaskan, bentuk kerja sama yang telah disepakati dengan Universitas Pelita Harapan mencakup banyak hal, seperti pembekalan karir, kesempatan magang bagi para mahasiswa, kesempatan kerja bagi alumni.
Kemudian, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta kerjasama lainnya sesuai dengan kesepakatan.
“Kerjasama ini melingkupi seluruh Fakultas dan Program Studi (Strata 1, Strata 2, dan Strata 3) yang berada di lingkungan kampus Universitas Pelita Harapan Jakarta, Tangerang, Medan, Surabaya dan UPH Learning Hub (ONE UPH),” ungkapnya.
Department Chair of Mathematics Universitas Pelita Harapan, Kie Van Ivanky Saputra, menyatakan pihaknya menyambut baik kerjasama dengan Bittime karena memiliki prospek yang mendukung para mahasiswa dan alumni Universitas Pelita Harapan.
Baca juga: Transaksi Aset Kripto tahun 2003 Capai Rp149,25 Triliun, Turun 50 Persen dari Tahun Sebelumnya
“Universitas Pelita Harapan selaku perguruan tinggi unggulan di Indonesia selalu mengutamakan kebutuhan dan masa depan mahasiswa serta alumni. Hal itu membuat kami harus selalu mampu mengikuti tren dan perkembangan yang terjadi di industri kerja,” ujarnya.