"Tak cuma servis kendaraan yang ready dalam satu jam. Kami juga memberi piranti-piranti lain di showroom. Komputer atau wifi buat pelanggan yang menunggu, wajib ada. Ada pula tempat bermain bagi anak-anak. Ada pula aplikasi bernama AK Experience yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan pelanggan mulai dari lihat produk, simulasi kredit, hingga pelanggan bisa tahu sejauh mana proses servis mobil mereka telah dilakukan. Artinya, pengerjaan servis oleh staf kami pun online," papar Andee.
Cara pandang seperti itu pula, ujar Andee, yang dimiliki PT GMI saat ini. Landasan visi tersebut yang membuat GMI dan PAK menjalin kerja sama.
"Chevrolet sebagai produk punya high standard baik produk dan pelayanan terhadap konsumennya. Long term partnership juga jadi ukuran. Mereka sudah berani buka pabrik di sini, itu artinya tak main-main. Eksistensi dan kontiniuitas juga jadi hal penting," kata Andee menjelaskan alasan PAK mau bekerja sama dengan PT GMI.
Senada, PT GMI Public Relations Director, Maria Sidabutar mengaku, inovasi dan kesamaan visi dengan PAK membuat jalinan kemitraan 'nyambung'.
Sejumlah terobosan yang dilakukan PAK diakui Maria juga diadopsi GMI untuk menghilangkan 'kekakuan' pola konvensional yang selama ini dilakukan dalam pengembangan pasar dan kemitraan.
"Visionary, bukan yang hit and run. Kami juga mengambil saran dan mengadopsi pola yang baik dan terbukti efektif," katanya.