Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pernahkah anda menyadari mengapa setir kemudi mobil di Indonesia berada di kanan?
Ternyata, di balik itu ada sejarah panjang yang menjadi alasan mengapa kemudi mobil di Indonesia berada di sebelah kanan.
Sebelum lebih jauh mengenali soal sejarah setir kanan, perlu diketehui bahwa di dunia ini ada dua standardisasi dalam lalu lintas, yakni left-driving dan right-driving.
Dikutip dari duniaotomotif.co, left-driving artinya sistem berkendara dimana pengemudi menggunakan lajur kiri jalan untuk berkendara, hal ini mengharuskan posisi setir atau kemudi berada di sebelah kanan.
Lalu, right-driving adalah sistem di mana pengemudi menggunakan lajur kanan untuk berkendara yang mengharuskan posisi setir atau kemudi berada di sebelah kiri.
Ada sebanyak 125 negara yang menggunakan aturan right driving, sedangkan left driving lebih minoritas karena hanya digunakan di 75 negara saja.
Lantas, bagaimana asal mulanya?
Konsep left driving ini berawal dari kebiasaan para ksatria di Kerajaan Inggris semasa perang.
Dengan menggunakan kereta kuda, mereka biasanya menyimpan sejata di sebelah kanan, karena mereka biasanya menggunakan pedangnya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya digunakan untuk mengendalikan kereta kuda.
Hal itu untuk mempermudah mereka saat beradu pedang melawan musuhnya.
Itulah mengapa Inggris menganut left-driving countries hingga sekarang.
Di akhir tahun 1700-an, warga Prancis dan Amerika Serikat memulai pengangkutan produk pertanian dengan memakai sado atau kereta besar yang ditarik oleh dua pasang kuda.
Sado ini tak memiliki kursi pengemudi, melainkan kusir duduk yang berada di belakang sebelah kiri kuda, sehingga tangan kananya digunakan untuk mencambuk kuda.