TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG- Penggunaan tenaga robot atau otomatisasi dalam dunia industri khususnya otomotif, merupakan sebuah kemajuan. Dibanding manusia, pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut, dianggap juga bisa meningkatkan kualitas, akurasi, dan durabilitas.
Bob Azam, Direktur Administrasi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan, kalau kehadiran robot atau otomatisasi dalam dunia industri tidak bisa ditolak, karena satu bentuk perkembangan teknologi yang semakin maju. Tinggal bagaimana para manusianya menyesuaikan dengan saling bersinergi dengan teknologi ini.
“Robotisasi atau automation itu tidak bisa dicegah, tapi bagaimana kita bisa sinergi dan inline dengan itu. Otomatisasi juga menjadi salah satu ujung dari optimalisasi produksi,” ujar Bob, Rabu (3/8/2016).
Namun, bagaimana nasib para pekerja manusia ketika tenaga robot ini hadir? Bob menambahkan, pekerja manusia tidak akan tergeser oleh fenomena ini, namun selama manusia tersebut terus mengembangkan potensinya.
“Di Jepang sendiri saat ini, pekerjaan yang sudah dilakukan oleh robot, mulai dikerjakan lagi oleh manusia. Tujuannya untuk untuk improvisasi, untuk semakin bisa meningkatkan lagi produktivitas. Hanya manusia yang bisa melakukan improvisasi, sementara robot tidak,” ujar Bob.
Di Toyota sendiri, saat ini otomatisasi sudah dilakukan dalam proses produksi medel Innova, dengan komposisi pekerjaan 24 persen. Otomatisasi itu terkonsentrasi di area pengelasan dan pengecetan. Bahkan untuk pembuatan frame Toyota menambah sekitar 80 robot baru.
Penulis: Ghulam Muhammad Nayazri