TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bisnis logistik kini semakin tumbuh subur di Indonesia, seiring dengan membaiknya sektor infrastruktur jalan raya. Bisnis ini juga banyak membutuhkan moda angkut untuk mengantarkan barang kiriman milik klien secara tepat waktu dan tetap dalam kondisi baik sampai ke tujuan.
Tapi kendaraan yang seperti apa yang ideal untuk mendukung bisnis ini sekaligus mampu memberikan keuntungan berlipat?
“Karena porsinya paling besar dalam struktur biaya produksi, maka kendaraan tersebut harus efisien," ungkap M Feriadi, Presiden Direktur JNE Express di acara talkshow 'Bisnis Logistik di Era Digital' yang digelar Tata Motors di hari ketiga penyelenggaraan pameran otomotif GIIAS 2017, Sabtu (12/8/2017).
M Feriadi yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres dan Pos Indonesia (Asperindo) ini menambahkan, memilih kendaraan yang berkapasitas lebih, hemat bahan bakar, dan biaya perawatan murah menjadi kunci keberhasilan mengelola bisnis logistik.
Manajer Marketing PT TMDI, Wilda Bachtiar membenarkan, truk yang efisien dan rendah biaya perawatan akan menunjang majunya bisnis logistik yang dijalankan para pengusaha.
Wilda mengatakan, sejak dari awal Tata Motors telah merancang kendaraan komersial yang dipasarkan di Indonesia memiliki kualitas dan kemampuan seperti yang diharapkan pebisnis.
“Kalau kita lihat semua kendaraan Tata Motors untuk sektor bisnis itu bermesin diesel. Karena selain kuat, juga efisien di biaya bahan bakar, serta perawatannya. Kehematan biaya ini 8-10 persen,” kata Wilda.
Wilda, menambahkan, produk kendaraan komersial Tata Motor yang efisien didukung layanan purna jual dengan 300 gerai layanan purnal jual kategori 1S hingga 3S.
Untuk kebutuhan suku cadang juga disediakan melalui pemesanan via online.
M Feriadi menambahkan, sektor logistik dan distribusi ini akan terus berkembang selama orang masih berkonsumsi. Terlebih, semakin banyak ekonomi tumbuh, maka permintaan ke sektor jasa ini juga akan semakin besar.