Saat itu perang dunia kedua terjadi, proyek ini terbengkalai.
Sementara waktu produk mobil tak dilanjutan.
Baca: Menteri Agama Segera Rumuskan Kode Etik Penceramah
Seusai perang dunia Michio kemudian memulai lagi bisnisnya, solah mulai dari nol lantaran dampak perang yang sangat besar, ia kembali memproduksi mesin tenun.
Ternyata prospek mesin tenun redup, permintaan untuk produksi tekstil serta mesin tenun menurun drastis.
Sepeda motor pertama Suzuki
Michio sudah terbiasa dengan jatuh bangun dalam bisnis, mulai dari perang yang berdampak besar, pabriknya luluh lantak dengan bombardir dari pesawat lawan saat itu, bahkan pula pernah gempa bumi dahsyat juga menghancurkan properti bisnis Michio.
Ia merupakan sosok yang tangguh, tak hanya dalam menghadapi bencana tapi juga saat melihat peluang bisnis.
Ketika prospek mesin tenun menurun, lalu produk mobil belum bisa dilanjutkan, ia melihat ada sebuah peluang yang besar.
Saat tu sekitar 1 juta orang Jepang tak memiliki akses alat transportasi, Michio kemudian mencoba mengalihkan bisnis mesin tenun ke mesin transportasi.
Ide Michio sederhana, menempelkan mesin ke sepeda dan mengubahnya menjadi kendaraan bermotor.
Baca: Alasan Pemerintah Tunda Pembentukan Densus Tipikor
Pada tahun 1952 ide Michio terwujud dan terealisasi dengan dirilisnya 'Power Free'
Sebuah sepeda motor yang menggunakan mesin murni buatan Suzuki dengan kualitas tinggi.