TRIBUNNEWS.COM – Banyak bagian belakang truk yang menampilkan gambar dan tulisan yang menarik. Dari yang bikin terharu, tertawa terbahak-bahak, sampai ada yang jadi ajang ‘curhat’ atau curahan hati. Entah siapa yang memulai kebiasaan ini, yang jelas sekarang gambar dan tulisan di bokong truk ini seakan sudah menjadi keharusan bagi truk-truk pengangkut barang. Para pengguna jalan tentunya sudah tidak asing lagi dengan coretan-coretan kreatif di truk ini, simak beberapa contoh berikut ini.
Sebenarnya ada makna di balik gambar tokoh kartun casper dan cabai di foto terakhir. Casper yang menunggangi cabai ini adalah logo komunitas truk cabai “stut jack”. Seperti dilansir dari akun resmi Instagram Stut Jack @stutjackofficial, logo casper menunggangi cabai ini adalah “symbol of truck high speed” atau simbolnya truk berkecepatan tinggi.
Hal ini karena para pengemudi truk pengangkut cabai memang berbeda dengan truk angkutan lainnya. Truk pengangkut cabai tidak boleh terlambat sampai di tujuan dan harus menempuh perjalanan antar kota menuju Jakarta. Makanya para supir pengangkut cabai ini harus mengemudi dengan kecepatan tinggi untuk mencapai target waktu. Tidak heran kenapa para supir truk cabai ini dituntut untuk memiliki mental baja dan fisik yang kuat.
Berangkat dari tulisan warganet berisi curhatan hati soal supir truk cabai, yang dilansir dari kompasiana.com, supir truk cabai harus menempuh perjalanan Jember-Jakarta dalam waktu singkat. Umumnya, perjalanan Jember-Jakarta membutuhkan waktu 24 jam dengan mobil biasa, namun para supir truk cabai harus menempuhnyadalam waktu 16-20 jam saja.
Bahkan untuk santai atau duduk-duduk di warung jarang bisa dilakukan sopir truk cabai. Mereka membawa makanan dan minuman, dan makan di mobil. Bergantian dengan sopir cadangan, mereka jarang berhenti di jalanan.
“Telat 5 menit HP sudah pada bunyi. Apalagi telat lama, juragan bisa ngamuk-ngamuk. Harga cabai bisa langsung drop kalau sampai terlambat,” jelas penulis dalam tulisan “Ekspedisi Cabai Pedas” yang diposting oleh Yusron Aminulloh.
Setiap sebelum akan berangkat, para supir ini pasti menanyakan dua hal. Pertama, “Apakah kamu sudah pamit pada keluargamu?” dan kedua “Apakah kamu sudah menghadapi semua hal di jalanan, termasuk mati atau ditahan karena menabrak orang?”
Pertanyaan ini tentunya adalah pertanyaan sulit untuk di jawab. Pilihan jawaban “belum siap” atau “tidak siap” tentunya tidak mereka miliki, hanya bisa memilih jawaban ”siap!”.
Untuk mengapresiasi jasa para supir truk ini, tidak hanya para supir truk cabai, tapi juga semua supir truk, Mitsubushi Fuso mengadakan Konser Roadshow bersama Iwan Fals yang mengusung misi sosial #Fusokontribusi. Kegiatan ini merupakan program kepedulian yang membagikan beasiswa pada anak-anak sopir Mitsubishi Fuso dari 10 kota dan 11 acara yang disambangi Mitsubishi Fuso dan Iwan Fals.
Dalam kegiatan ini Iwan Fals menyematkan pesan sosial kepada para penonton untuk tidak lupa mengapresiasi jasa dari sopir truk yang telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia, yang diantaranya adalah pangan.
Sejalan dengan tema acara roadshow “Kontribusi Untuk Negeri, Perjalanan Sejuta Harapan” ratusan pengguna setia truk Mitsubishi FUSO dan sopir truk yang hadir secara langsung dapat menorehkan harapan-harapan mereka dan juga berbagi momen keseruan di acara tersebut melalui Facebook fanpage Mitsubishi Fuso Indonesia yang booth-nya sudah disediakan.
Dan untuk kita, publik yang ingin mengapresiasi para supir truk ini, kita bisa memposting foto atau kata-kata menggunakan #FusoKontribusi di berbagai akun sosial media (Facebook, Twitter dan Instagram). Setiap #FusoKontribusi akan diperuntukkan bagi putra-putri supir truk untuk mendapatkan beasiswa Pendidikan. Mari gunakan #FusoKontribusi sebanyak-banyaknya sebagai wujud terimakasih kepada mereka, para supir truk yang telah berjasa.