TRIBUNEWS.COM, JAKARTA – Saat ini, dunia sedang menghadapi salah satu tantangan terbesarnya yaitu menghasilkan lebih banyak energi bersih yaitu energi yang mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) lebih sedikit.
Ini adalah sebuah perubahan besar bagi energi dunia dan juga sistem energi dunia.
Sebuah transisi yang memerlukan perpaduan antara visi dan realisasi serta urgensi dan perhatian.
Adanya permintaan energi yang terus meningkat disebabkan oleh urbanisasi, standar hidup yang meningkat, pertumbuhan penduduk dan revolusi digital serta mobilitas yang terus berlanjut.
Di Asia, tingkat konsumsi atau permintaan energi tumbuh dan berkembang sangat cepat yang disertai dengan kompleksitas dan keragaman yang menjadikan sebuah tantangan tersendiri.
Belum banyak perusahaan multi nasional yang mau membantu mengatasi tantangan yakni menghasilkan lebih banyak energi bersih atau energi terbarukan.
Shell, perusahaan energi menginvestasikan lebih dari 100 miliar USD dari tahun 2011 hingga 2014 untuk melakukan mengembangkan mengembangkan energi baru.
Upaya Shell mengelontorkan duit yang sangat besar itu karena meyakini tahun 2050 mendatang, sumber energi terbarukan (renewable energy sources) akan mensuplai hingga 30 persen i energi global pada tahun 2050, sementara sekarang hanya 13 persen.
Di kawasan Asia, Shell semakin serius menghadapi tantangan energi masa depan karena permintaan energi dinilai semakim tumbuh dan berkembang pesat seiring tingkat urbanisasi, standar hidup, dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.
Baca: Oli Shell yang Baru untuk Skutik Sanggup Jelajah 4.800 Km Tanpa Diganti
Vice President City Solutions – New Energies and Chairman, Shell Singapura Goh Swee Chen mengungkapkan, energi merupakan unsur vital yang tersembunyi di hampir setiap sektor ekonomi, dan kota adalah pengguna energi terbesar.
Kota menempati kurang dari dua persen dari total daratan dunia dan menampung lebih dari setengah populasi global.
“Tingkat konsumsi energi perkotaan mencapai lebih dari 60 persen dari total konsumsi energi global. Angka ini diprediksi akan meningkat sebesar 80 persen di tahun 2040,” katanya saat Forum Powering Progress Together di Singapura belum lama ini.
Country Chairman & President Director PT Shell Indonesia Darwin Silalahi mengatakan, dengan ikut serta dalam forum ini, pihaknya dapat memahami dan memanfaatkan teknologi tidak hanya untuk mengatasi tantangan besar energi dan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup setiap orang.
“Sebagai negara dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar, Indonesia bisa menjadi pelopor dalam inovasi teknologi terkait transisi energi menuju sumber energi terbarukan untuk menjawab tantangan masa depan. Tetapi, yang tidak kalah pentingnya adalah pilihan strategi dan kebijakan yang didasari oleh pemahaman menyeluruh kebutuhan pelanggan atau masyarakat secara umum,” katanya.
Baca: Shell Lubricants Tambah Lagi Dua Varian Baru Pelumas Khusus Matik
Data Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Shell, permintaan akan energi global, air, dan pangan diperkirakan akan meningkat sebesar 40-50% pada 2030 karena meningkatnya pertumbuhan dan kebutuhan penduduk.
Hal ini akan memberikan tekanan besar terhadap sumber daya vital karena energi digunakan untuk memindahkan dan mengolah air, sementara air dibutuhkan untuk menghasilkan energi, dan energi maupun air diperlukan dalam produksi makanan.
Shell Eco-Marathon
Shell memiliki komitmen untuk membantu mengatasi tantangan energi melalui cara yang bertanggung jawab dengan bekerja sama para siswa, mitra dan pemangku kepentingan lainnya melalui kegiatan Shell Eco-Marathon #shellecomarathon
#energimasadepan #marketthefuture yaitu kompetisi bagi para siswa yang bersemangat mengembangkan solusi mobilita s yang inovatif.
Kegiatan ini #shel menantang para mahasiswa dari jurusan teknik, desain, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk merancang, membangun dan menggerakkan kendaraan paling hemat energi di dunia.
Shell Eco-Marathon merupakan kompetisi unik tingkat dunia yang menantang para mahasiswa untuk maju melampaui batas-batas efisiensi energi di jalan. Di 2018 ini ada tiga kompetisi regional Shell Eco-Marathon yang diadakan di Asia, Amerika dan Eropa.
Kompetisi tersebut menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menguji kendaraan hasil rancangan dan buatan mereka. Tujuannya adalah memberi mereka inspirasi untuk menjadi ilmuwan dan insinyur masa depan.
Pada tahun 2018, ajang ini dimulai di Asia dan diselenggarakan di Changi Exhibition Center, Singapura pada Maret 2018 dengan dua kategori yang dilombakan yakni Urban Concept yaitu kategori lomba dengan fokus pada kendaraan roda empat yang menekankan pada super ekonomis dan kepraktisan desain sekaligus memenuhi kebutuhan nyata pengguna transportasi saat ini di daerah perkotaan.
Baca: Bertemu Parlemen Uni Eropa, JK Perjuangkan Kelapa Sawit Indonesia Masuk Eropa
Kemudian prototype yaitu kategori yang berfokus pada kendaraan futuristik dan beraerodinamika tinggi yang mampu mengurangi hambatan dan memaksimalkan tingkat efisiensi.
Sebanyak 26 tim mahasiswa dari 20 Perguruan Tinggi di Indonesia mengikuti ajang Shell Eco-Marathon Asia 2018 dengan tema Make The Future.
Sembilan dari 26 tim mahasiswa Indonesia yang mengikuti ajang ini adalah: Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta, Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta), Semar Proto UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta).
Kemudian Bengawan Team 1 dan Team 2 (Universitas Sebelas Maret, Solo), Pandawa (Universitas Negeri Semarang, Semarang), Mesin Polnep Diesel Team (Politeknik Negeri Pontianak, Pontianak), Wasaka (Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin) dan Mesin UM Pontianak (Universitas Muhammadiyah, Pontianak).
Tim mahasiswa Indonesia mengharumkan nama bangsa di ajang Shell Eco-Marathon Asia 2018 dengan peraihan gelar juara pertama pengemudi tercepat dan hemat energi oleh Semar Urban dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Posisi kedua diraih Tim 2 dari Institut Teknologi Sepuluh November dan posisi ketiga diraih Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Eco Team.
Selain itu, Garuda UNY Eco Team turut mendapatkan penghargaan Off-track untuk kategori keselamatan untuk desain kendaraan Urban Conceptnya.
Lomba Shell Eco-marathon Asia 2018 untuk kelompok kendaraan UrbanConcept yang diselenggarakan di Singapura telah selesai pada Sabtu (10/3/2018) dengan menempatkan tim Indonesia sebagai peraih penghargaan terbanyak yakni lima dari tujuh penghargaan.
Kelima tim Indonesia peraih penghargaan itu adalah ITS Team 2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada), Garuda UNY Eco Team (Universitas Negeri Yogyakarta), Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dan Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia).
Pencapaian jarak dari kelima pemenang UrbanConcept kategori Internal Combustion Engine (Mesin Pembakaran Dalam) untuk tim Indonesia adalah: ITS Team2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dengan 315 km/liter, Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada) dengan 267 km/liter, Garuda UNY Eco team (Universitas Negeri Yogyakarta) dengan 215 km/liter, Sadewa (Universitas Indonesia) 205 km/liter, Bengawan Team 2 (Universitas Sebelas Maret) dengan 170 km/liter.
Sementara dalam kategori baterai elektrik adalah Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) menempati juara kedua dengan pencapaian 125 km/kwh di bawah tim LH-EST dari Vietnam, dan juara ketiga diduduki oleh tim Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia) dengan pencapaian 108 km/kwh.
Manager ITS Team 2 Rafi Arsyad menyatakan , prestasi ini berkat kerja tim yang solid, kesempatan yang diberikan pihak kampus dan dukungan dari para dosen yang tak pernah lelah memberikan bimbingan dan motivasi.
“Kerja keras dan upaya kami juga mendapat dukungan dari banyak pihak yang berharap kami dapat memperoleh pencapaian yang terbaik.,” katanya.
Selain itu, pimpinan universitas seperti Rektor Universitas Syiah Kuala Nanggroe Aceh Darussalam Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal M.Eng, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, MPd serta beberapa dekan dan dosen juga hadir mendampingi para timnya.