Laporan Reporter Kontan, Eldo Christoffel Rafael
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Segmen Sport Utility Vehicle (SUV) kelas 1.500 cc diprediksi akan jadi pasar primadona baru di Indonesia.
Wuling Motors dan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tengah studi untuk memproduksi mobil segmen ini di Indonesia.
Namun saat keduanya studi, PT Honda Prospect Motor sudah mengeluarkan model terbaru Honda HR-V di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Hal ini wajar, mengingat penyegaran model diperlukan saat penjualan stagnan.
Dari data Gaikindo semester I-2018, tercatat penjualan HR-V 1.5 cc dari pabrikan ke diler (wholesales) mencapai 15.339 unit atau turun dari periode sama tahun lalu sebanyak 19.094 unit.
Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT HPM menilai Honda HR-V pertama kali diperkenalkan di Indonesia tahun 2014 dan langsung menjadi salah satu kontributor terbesar untuk penjualan Honda selama tiga tahun terakhir ini.
Baca: Perluas Portofolio Produk, Tahun Depan Wuling Motors Luncurkan SUV 1.500 Turbo CVT
Hingga saat ini, Honda HR-V telah mencatat penjualan sebesar 139.228 unit. "Target penjualannya bisa mencapai 2.000 unit per bulan," kata Jonfis akhir pekan lalu.
Meski ada kompetitor baru asal Tiongkok seperti DFSK dan kedepannya Wuling Motors, Jonfis merasa tidak ada maslaah.
"Karena setahu saya konsumen yang datang pun tidak pernah membandingkan produk Honda dengan mobil Tiongkok," kata Jonfis.
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) juga tak gentar akan kompetitor.
Imam Choeru Cahya, Head of Sales & Marketing Group PT MMKSI mengaku pihaknya masih optimis penjualan Pajero maupun Outlander Sport di kelas SUV akan dapat melawan kompetitor.
"Kami yakin masyarakat Indonesia sudah kritis dalam memilih kendaraan sesuai dengan pilihan masing-masing," papar Imam, Jumat (3/5/2018).
Sementara itu Franz Wang, Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile menjelaskan sebagai negara dengan tingkat ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia, memiliki potensi yang begitu besar dalam pasar otomotif dikarenakan tingkat konsumsi mobil dan permintaan layanan mereknya yang beragam.
"Oleh karena itu kami masuk dengan menawarkan teknologi kendaraan yang baik, investasi manufaktur di Indonesia dan juga punya layanan servis yang baik," kata Franz (5/8/2018)