Laporan Reporter Grid Oto, Muhammad Ermiel Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melonjaknya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah yang terjadi belakangan berimbas ke perekonomian Indonesia.
Kamis (6/9/2018) sore kemarin nilai tukar rupiah terhadap dolarAS tembus di angka Rp 14.908. Sementara di Agustus 2018 kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berada di zona Rp 14.500.
Beberapa pelaku otomotif dalam negeri mengaku merasakan imbasnya dengan menaikkan harga, namun sebagian masih tetap mempertahankan.
"Dari seluruhan proses bisnis di Indonesia, sebagian besar masih menggunakan mata uang euro," kata Jodie O’tania, Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia, Kamis (6/9/2018).
"Jadi kalau kami bicara mengenai impact pasti ada, namun BMW pasti melakukan beragam strategi untuk bisa meminimalisasi impact tersebut," ujar Jodie.
Baca: INDEF: Pengenaan PPh Barang Impor Justru Memicu Inflasi
Dia menambahkan, situasi tersebut tak lantas membuat mereka menaikkan harga kendaraan mereka, karena dalam penetapan harga memang tidak sepenuhnya berlandaskan pada mekanisme harga pasar yang berubah sewaktu-waktu.
"Tapi yang pasti sampai dengan saat ini tidak ada pengaruh terhadap harga jual kendaraan BMW dan MINI, belum ada perubahan," ujar Jodie.