TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bus bermesin belakang Hino R260 masih memimpin penjualan bus tipe besar 4x2 di Indonesia di sepanjang tahun 2018.
Mengutip data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (GAIKINDO) selama Januari sampai Desember 2018, Hino membukukan penjualan 1.387 unit bus di market Indonesia.
Dari jumlah tersebut, bus Hino R260 masih memimpin penjualan sebanyak 1.194 unit.
"Bus bermesin belakang ini memang andalan bagi para pengusaha otobus. Mesinnya yang bandel dengan tenaga yang mumpuni membuat bus ini memberikan keuntungan yang maksimal bagi para PO baik itu pariwisata maupun kebutuhan moda transportasi antarkota antar provinsi," ungkap Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) kepada Tribunnews, Senin (211/2019).
Menurut Santiko, salah satu kekuatan bus ini meraih kepercayaan pasar adalah dukungan layanan purna jual yang membuat konsumen tidak perlu khawatir terkait perawatan kendaraan dan kebutuhan suku cadangnya.
Baca: Toyota New Avanza Hanya Minor Change, Mitsubishi: Konsumen yang Kecewa Bisa Beralih ke Xpander
Dia menyebutkan, Hino memiliki layanan servis perawatan gratis selama 2 tahun atau 60.000 km dengan didukung jaringan diler Hino yang tersebar dari Aceh sampai Papua.
"Hal ini sejalan dengan prinsip Total Support yang Hino berikan untuk memaksimalkan operasional kendaraan dan meminimalkan biaya perawatan. Hino memiliki semangat untuk setiap kendaraanya memberi nilai lebih bagi konsumennya," ungkap Santiko.
Baca: Naik Tajam, Tahun 2018 Hino Jual 40.072 Truk dan Bus di Indonesia
Bus Hino R260 merupakan bus bermesin belakang berpenggerak 4x2 enam silinder dengan suspensi leaf spring bertenaga 260 horse pewer. Satu-satunya kompetitor Hino R260 di kelas ini adalah Mercedes-Benz OH1526 yang dipasarkan oleh PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI).